Rabu, 16 Maret 2016

Pembuka Rezeki Orangtua adalah Anak


Bagi seorang Istri, Menjadi seorang Ibu adalah hal yang sangat mereka inginkan. Terlebih jika kehamilan yang mereka inginkan, datang tepat pada waktunya. Itulah yang saya Alami. Allah memang sebaik-baik perencana. Setelah menikah, saya dan suami berencana untuk memiliki buah hati setelah hari raya 'Idul Fithri. Hal ini karena kondisi kami yang sama-sama bekerja, terlebih saat itu saya sedang mengikuti seleksi pegawai Perwakilan RI di Luar Negeri yang diadakan oleh Kementerian Luar Negeri RI, yang dimulai sejak bulan April 2015.

Allah menitipkan janin di rahim saya di saat yang tepat. Di saat pengumuman kelulusan seleksi Pegawai Perwakilan sudah memasuki tahap akhir wawancara dari 6 tahapan yang saya lalui, selang 2 hari sebelumnya saya positif dinyatakan hamil 2 bulan. Ada perasaan khawatir dan takut jika saya diketahui sedang hamil, akan berpengaruh pada hasil seleksi akhir. namun saya Husnudzhan dan tawakkal, bahwa bayi ini adalah anugerah yang harus saya syukuri dan bukan penghalang bagi langkah karir saya. Tiba pada hari-H, saya dengan jujur mengatakan bahwa saya sedang hamil dan menyerahkan segala keputusan akhir kepada panitia dan Perwakilan. Panitia mengatakan akan mempertimbangkan hal tersebut dan berdiskusi dengan perwakilan terkait.

Dua minggu setelah itu, saya mendapatkan informasi bahwa saya Lolos seleksi tahap akhir dan diwajibkan mengikuti Diklat lanjutan. Puji syukur Alhamdulillah, disitulah saya merasa bahwa anak bukanlah penghalang bagi orangtuanya untuk mendapatkan rezeki, justru mereka adalah pembuka rezeki. Dia adalah malaikat kecil yang dititipkan oleh-NYA untuk kita jaga dan kita lindungi dengan penuh tanggungjawab, yang sejatinya merupakan wasilah kemudahan segala urusan hidup di dunia maupun di akhirat. Sebagaimana Nabi bersabda :

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu ia berkata, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, dan do’a anak yang sholeh untuk orangtuanya” (HR. Muslim no. 1631)

Si kecil saat masih berusia 3 bulan

Bayi kecil dalam kandungan saya telah berjuang bersama saya mengikuti serangkain tes dan Diklat, serta proses pengurusan administrasi sebelum keberangkatan saya ke Perwakilan. Kebetulan saya saat itu memilih open Bidding ke Perwakilan RI di Abu Dhabi (karna saat itu hanya ABu Dhabi yang menerima wanita no single). Bayi kecil ini tidak pernah mengeluh atau membuat saya lemah, justru ia selalu menguatkan saya, memberi semangat lebih untuk saya, dan dengannya saya merasa segala urusan saya dimudahkan.

Alhamdulillah saat ini kondisi kehamilan saya tengah memasuki usia 8 Bulan, saya dan suami sedang menunggu kehadirannya di dunia, yang Insya Allah akan lahir di Abu Dhabi - Uni Emirat Arab, pada bulan APril 2016 (Tepat 1 tahun pernikahan kami). Semoga Allah melancarkan proses persalinan saya, memudahkan segala urusan kami dan menjadikan Anak kami tumbuh sehat dan sempurna dengan limpahan rahmat dan kasih sayang-NYA... 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Add your Comment now...
Thank you. ^_^