Selasa, 01 Maret 2011

Love My Family

This is My Family...
I Love you so much.

Kesempatan ini, la mau kenalin keluarga la.
yang udah jadi bagian terpenting dalam hidup la.
dan merekalah yang selalu semangatin la.
Love you so much....


This Is my Father & My mother.
Tanpa perantara mereka, Ahla ga bakal ada di sini. hehehe...



Ahla anak ke enam dari enam bersaudara.
Kita punya ikatan saudara yang sangat kuat.
seneng liyat saudaranya seneng, sedih liyat saudaranya sedih.



Ini dia kaka pertama la.
Namanya Hj. Lili Dahlia. Teh Lili dah menikah dan punya 4 orang anak.
suaminya bernama H. Asep Saepudin.
Anak pertamanya M. Abdul Adzim Az-Zarqoni, kedua Adinda Maula Auladina, ketiga M. Abdul A'laa al-Maududi dan keempat Alia Ghefira Nuzulia.
Alhamdulillah saat ini teteh dah punya yayasan mulai dari TK, TPA, SMP hingga Paket C.



Nah,
Kaka kedua la laki-laki.
Namanya Junaedi Abdillah, di juga dah nikah.
Istrinya bernama Lili Fadhliyah.
mereka dah punya 2 orang anak, Alaysia Madihah Balaa & M. Sahal Mahfudz.
Saat ini abang dah buka UT di sekolah teh Lili di Cileungsi.
Yang mau daftra, call aja ya. :)



kaka la yang ketiga juga laki-laki, namanya Abdul Hajat.
Istrinya bernama Reni Nurhaeni, mereka memiliki 1 orang putra yang diberi nama M. Dhiyaaul Haqq Ibn Zair.
Sekarang keduanya sedang kuliah sambil mengajar.



Lanjut...
Nah, ini mpo la namanya IIf Kholifah.
Suaminya namanya Reza Wijaya, mereka punya 1 orang anak yang nakalnya minta ampun. hahaha...
Namanya M. Abdul Rafie al-Ghazali. :)



Nih abang la yang belum nikah.
Masih lajang loh. :)
Dia bontot ga jadi, umurnya aja 7 tahun di atas Ahla. hehe...
Sekarang dia kuliah di Al-Aqidah adn kerja di PT Astra. :)



Nah,
yang terakhir ya si Bontot Ahla Aulia Illah.
Bontot yang paling nyusahin dan nyebelin umi ma papah.
Bontot dan ade yang nyebelin bagi kakak-kakanya. :)




Selalu berharap dan berdoa keluarga Ahla tetep selalu bersama dan saling menyayangi.
I love u all...

BUDAYA KEKAFIRAN DALAM MENYAMBUT TAHUN BARU MASEHI

Oleh: Ahla AuliaIllah*

Perayaan tahun baru masehi adalah hal yang sering dilakukan oleh masyarakat di Indonesia. Sulit dipungkiri bahwa perayaan tersebut sudah menjadi suatu kewajiban dan tradisi yang dilakukan oleh bangsa Indonesia, dan bahwa kebanyakan orang-orang merayakan tahun baru masehi dengan meminum khamar (bir), berzina, tertawa dan hura-hura. Bahkan mereka rela untuk tidak tidur sepanjang malam menjelang datangnya tahun baru masehi.

Sejak masuknya ajaran Nasrani ke Eropa, beragam budaya paganis (keberhalaan) masuk dalam ajaran tersebut. Salah satunya adalah perayaan malam tahun baru masehi yang menjadi ritual peribadatan para pemeluk agama bangsa-bangsa di Eropa. Bahkan menjadi satu kesatuan dengan perayaan natal yang dipercaya secara salah oleh bangsa Eropa sebagai hari lahir nabi Isa.

Menurut sejarah, Tarikh Masehi yang dipakai secara Internasional, dan oleh kalangan gereja dinamakn Anno Domini, yang menurut kaum nasrani terhitung sejak kelahiran nabi Isa. Semula biarawan katholik Dionisius Exoguus pada tahun 527 M ditugaskan untuk membuat perhitungan tahun dengan titik tolak tahun kelahiran nabi Isa. Sistem penanggalan yang mereka pakai lahir dari astrologi, yaitu ilmu tentang pergerakan benda-benda langit. Tarikh masehi memiliki akar dan ikatan yang kuat dengan tradisi astrologi Mesir kuno, Mesopotamia, Babel, Yunani Antik, dan Romawi tua serta dalam perjalananya mendapat Intervensi (dukungan) gereja.

Tahun baru pertama kali dirayakan pada tanggal 1 Januari 45 SM atas keputusan Paus Gregious XIII, pemimpin Gereja katholik Roma, menurut perhitungan rahib katholik. Tidak lama setelah Julius Caesar dinobatkan sebagai kaisar Romawi, ia memutuskan untuk mengganti penanggalan tradisional Romawi yang ditetapkan sejak abad ketujuh SM. Sebelumnya, perayaan tahun baru masehi yang ditetapkan oleh Dionisius Exoguus dengan perhitungan rahib katholik, bahwa tahun baru masehi dirayakan pada tanggal 25 Maret.

Setelah ditetapkannya tahun baru masehi pada tanggal 1 Januari, yang tak jauh berbeda jaraknya dengan hari Natal, maka kaum Nasrani selau menjadikan perayaan tersebut sebagai ritual besar yang wajib mereka lakukan untuk mengikuti acara pergantian tahun. Siapa yang mengira, bahwa perayaan tahun baru masehi di Indonesia banyak dilakukan oleh orang Islam. Padahal sejarah telah mencatat bahwa penetapan perayaan tahun baru masehi begitu kental dengan agama Nasrani dan Kristen, yang ditetapkan oleh para aktifis gereja untuk mmperingati pergantian tahun yang berdekatan dengan hari natal.

Kita merasa miris. Sebab banyak kaum muslim yang lebih mengetahui dan mempersiapkan perayaan untuk menyambut tahun baru masehi daripada tahun baru hijriyah. Tak jarang masyarakat muslim Indonesia yang tak mengetahui penyambutan tahun baru hijriyah dan tidak begitu memperdulikannya. Budaya barat telah merubah pola pikir bangsa Indonesia yang memiliki budaya ketimuran. Dan, bangsa Indonesia telah terkontaminasi oleh budaya kebaratan yang banyak mengandung unsur kristen dan nasrani. Padahal nabi Muhammad SAW telah bersabda :

حدثنا عثمان بن ابي شيبة, حدثنا ابو النضر, حدثنا عبد الرحمن بن ثابت, حدثنا حسان بن عطية, عن ابي منيب الجرشي, عن ابن عمر قال: قال رسول الله صلى لله عليه وسلم: "من تشبه بقوم فهو منهم" (قال الشيخ احمد شاكر اسناده صحيح)

" Dari Ibnu Umar RA berkata, Rasulullah SAW bersabda, Barang siapa yang menyerupai perbuatan suatu kaum (agama tertentu), maka ia termaksud bagian dari kaum tersebut." (HR. Abu Daud)

Dari konteks Hadits Nabi di atas, jelas bahwa beliau melarang kita untuk mengikuti budaya orang kafir, dan perayaan tahun baru masehi adalah tradisi dan ritual orang kafir. Maka secara tidak langsung umat Islam yang merayakan perayaan tahun baru masehi termaksud golongan kaum kafir. Masyarakat muslim Indonesia, terutama para pemuda lebih suka memilih merayakan perayaan tahun baru masehi yang dipenuhi dengan pesta dan hura-hura, daripada perayaan tahun baru hijriah yang mencerminkan nilai keislaman. Hal ini yang menyebabkan hancurnya generasi muda Islam yang diharapkan mampu untuk tetap berpegang teguh dengan ajaran agama Islam.

Banyak argumentasi yang dikemukakan oleh masyarakat muslim Indonesia mengenai perayaan tahun baru masehi. menurut mereka, perayaan tahun baru masehi tidak selalu terkait dengan ritual agama Nasrani dan Kristen. Semua tergantung niatnya. Namaun pada hakikatnya, meskipun segala perbuatan tergantung niatnya, namun perayaan tahun baru masehi pasti tak luput dengan kemaksiatan.

Selain itu, mereka mengambil perbandingan dengan liburnya umat Islam di hari natal. Kenyataanya, di setiap tanggal merah dalam penanggalan masehi seperti natal, tahun baru masehi, paskah, dan lain sebagainya, umat Islam pun turut libur pada hari-hari tersebut. Bahkan bank-bank Syariah, sekolah Islam, Departemen Agama RI dan institut-istitut Islam lainnya juga turut libur. Hal ini disebabkan karena Negara kita (Indonesia) adalah Negara yang memiliki agama yang berbeda-beda. Dan itu merupakan perwujudan sikap toleransi untuk menghormati agama lain yang ada di Indonesia.

Tapi, jangan menyalah artikan hal tersebut untuk merayakan malam tahun baru masehi hanya karena alasan menghormati agama lain. Itu merupakan ritual kaum Nasrani, dan kita sebagai umat Islam hanya berusaha untuk menghormati apa yang mereka lakukan selama mereka tidak menggangu dan mengancam umat muslim yang ada di Indonesia. Dan perayaan tahun baru dapat dikatakan sebagai suatu keharaman karena telah mengikuti ritual dan perayaan besar yang dilakukan oleh orang kafir.

SEJARAH TERJADINYA PERANG DUNIA I

II. PEMBAHASAN

A.SEJARAH TERJADINYA PERANG DUNIA I
Di Eropa abad ke-19, penjajahan tersebar luas. Kekuatan bangsa Eropa seperti Inggris dan Prancis telah membangun kekuasaan penjajahan di keempat penjuru dunia. Jerman, yang telah membangun kesatuan politiknya lebih lama daripada negara-negara lain, bekerja keras untuk menjadi pelopor dalam perlombaan ini.

Pada awal abad ke-20, hubungan yang didasarkan pada kepentingan telah membagi Eropa menjadi dua kutub yang berlawanan. Inggris, Prancis, dan Rusia berada di satu pihak, dan Jerman beserta Kekaisaran Austria-Hungaria yang diperintah oleh keluarga Hapsburg asal Jerman berada di pihak lainnya. Ketegangan antara kedua kelompok ini semakin hari semakin meningkat, hingga akhirnya suatu pembunuhan pada tahun 1914 menjadi pemicu perang. Pangeran Franz Ferdinand, pewaris tahta Kekaisaran Austria-Hungaria, dibunuh oleh kaum nasionalis Serbia yang bernama Gavrilo Princip dengan aksi penembakan tepatnya pada tanggal 28 Juni 1914, yang berusaha menekan pengaruh kekaisaran tersebut di daerah Balkan. Ketika itu, Pangeran Franz Ferdinand bersama istrinya mengadakan kunjungan untuk melihat dari dekat latihan perang di daerah Bosnia. Ternyata latihan perang itu dianggap sebagai tantangan oleh pihak Serbia Raya.

Dalam kurun waktu yang amat singkat, hasutan setelah peristiwa ini menyeret seluruh benua Eropa ke dalam kancah peperangan. Pertama, Austria-Hungaria menyatakan perang kepada Serbia. Dan pada tanggal 1 Agustus 1914, Jerman mengumumkan perang dengan Rusia. Kemudian Rusia, sekutu abadi bangsa Serbia kemudian menyatakan perang terhadap Austria-Hungaria. Lalu satu demi satu negara Jerman, Inggris, dan Prancis, memasuki peperangan. Sumbu sudah dinyalakan. Kemudian pada tanggal 3 Agustus 1914 Perancis melancarkan serangan kepada Jerman. Begitu pula pada tanggal 14 Agustus 1914 Inggris menyerang Jerman. Dengan demikian perang segera berkobar ke seluruh wilayah Eropa. Bahkan sebelum perang dimulai, Dewan Jenderal Jerman telah membuat rencana dan memutuskan untuk menguasai Prancis melalui serangan mendadak. Untuk mencapai tujuan ini, orang-orang Jerman memasuki Belgia dan kemudian melintasi perbatasan memasuki Prancis. Menanggapi dengan cepat, pasukan Prancis menghentikan pasukan Jerman di tepi Sungai Marne dan memulai suatu serangan balik.

Maka terjadilah Perang yang disebut sebagai Perang Dunia I, yang juga dinamakan Perang Dunia Pertama, dan nama dalam bahasa Inggris adalah Great War, War of the Nations, dan War to End All Wars (Perang untuk Mengakhiri Semua Perang) adalah sebuah konflik dunia yang berlangsung dari 1914 hingga 1918.
Tidak pernah terjadi sebelumnya konflik sebesar ini, baik dari jumlah tentara yang dikerahkan dan dilibatkan, maupun jumlah korbannya. Senjata kimia digunakan untuk pertama kalinya, pemboman massal warga sipil dari udara dilakukan, dan banyak dari pembunuhan massal berskala besar pertama abad ini berlangsung saat perang ini. Empat dinasti, Habsburg, Romanov, Ottoman dan Hohenzollern, yang mempunyai akar kekuasaan yang sanagt kuat di dunia hingga zaman Perang Salib, seluruhnya jatuh setelah perang.

B. BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA PERANG DUNIA I
Perang Dunia I yang terjadi di Dunia pada dasarnya merupakan perang saudara di Eropa antara negara-negara kolonial. Adapun pecahnya dan terjadinya perang Dunia I disebabkan oleh beberapa faktor. Diantaranya adalah:

a). Kemajuan Industri; kemajuan industri di Eropa menimbulkan masalah baru dalam kehidupan masyarakat, baik dalam bidang ekonomi, politik, sosial dan budaya. Masingmasing negara berusaha untuk memajukan industri dalam negaranya, sehingga menimbulkan terjadinya persaingan diantara negara-negara Eropa.

b). Politik Kolonialisme dan Imperialisme; kemajuan industi yang dicapai itu mengakibatkan munculnya politik kolonialisme da imperialisme. Masing-masing negara berusaha untuk mendapatkan wilyah jajahannya.yang luas sebagai tempat pengambilan bahan mentah atau bahan baku, maupun sebagai tempat pemasaran hasil-hasil produksi industrinya serta sebagai tempat menanam modal.

c). Politik mencari kawan; keadaan fisik dan politik yang semakin tegang merupakan salah satu sebab yang mendorong negara-negara untuk mencari kawan dalam menghadapi lawan. Setipa negara merasa khawatir akan terjadinya perang secara tiba-tiba. Keadaan seerti ini mengakibatkan Eropa terjadi menjadi dua persekutuan atau blok, yaitu triple alliance tahun 1882 (Jerman, Austia-Hungaria, dan Italia) dan triple entente 1907 (Perancis, Inggris dan Rusia). Sedangkan negara-negara Eropa lainnya masuk dalam kedua persekutuan tersebut.

d). Perdamaian bersenjata; Pada mulanya memang tidak ada perang, tetapi suasana tetap tegang dan panas. Negara-negara Eropa yang menjadi dua blok tersebut saling curiga mencurigai dan khawatir kalau tiba-tiba pecah perang besar, sedangkan persaingan belum selesai. Maka masing-masing negara meningkatkan persenjataan dan tidak mau kalah dengan negara lainnya.

C. JALANNYA PERANG DUNIA I
Hampir semua negara yang ada di Eropa terlibat Perang Dunia I. Pihak-pihak yang terlibat dalam Perang Dunia II adalah sebagai berikut:
1. Pihak Sentral (blok Jerman) yang terdiri dari 4 negara yaitu Jerman, Turki, Bulgaria, Austria-Hongaria.
2. Pihak Sekutu (blok Perancis) yang terdiri dari 23 negara yang antara lain adalah Perancis, Rusia, Inggris, Italia, Amerika Serikat, serbia, Belgia, Rumania, Yunani, Portugal, Jepang dan lain-lain.

Pada mulanya Italia bersikap netral, namun tahun 1915 mengumumkan perang terhadap Austria. Begitu pula Amerika Serikat pada mulanya bersikap netral, namun pada tahun 1917 mengumumkan perang terhadap Jerman, karena Jerman melakukan perang laut tak terbatas, yang mengakibatkan kapal dagang Amerika Serikat ikut tenggelam.

Perang Dunia I yang melanda wilayah Eropa yang terbagi atas beberapa front atau wilayah peperangan, seperti:
1. Front Barat; Jerman di bawah pimpinan Jenderal Erich Friedrich Wilhem Ludendorff berhasil menduduki Belgia dan wilayah Perancis. Namun, Perancis berhasil memukul mundur Jerman di bawah pimpinan Jenderal Josep Jacques Cesaire Joffre dalam perang di tepi Sungai Marne. Dengan kekalahannya itu Jerman mengumumkan perang parit di Verdum. Jerman mengerahkan pasukannya secara besar-besaran, namun dapat dipukul mundur oleh Marsekal Ferdinand Foch dari Perancis
2. Front Timur; Jerman berhasil memukul Rusia di dekat danau Masuri dan dalam pertempuran itu terkenal Marsekal Vonhindenburg, Ludendorff, dan Von Mackensen dari Jerman. Akan tetapi akhirnya, antara Rusia dengan Jerman membuat perjanjian perdamaian di Brest Litowsk.
3. Front Italia; Italia berhasil dikalahkan oleh Jerman
4. Front balkan; Pada mulanya Jerman di bawah Von Mackensens mengalami kemenangan, sedangkan Rumania dan Serbia menyerah terlebih dahulu kepada Jerman, karena pasukannya terlalu lemah dalam menghadapi Jerman. Inggris menyerang dardanellla, tetapi dalam pertempuran di Gallipoli, Inggris berhasil dikalahkan oleh Turki (di pimpin oleh Mustafa Kemal Pasha). Akhirnya Inggris mundur dari Turki ke Yunani. Inggris menghantam Bulgaria dan menyerah tahun 1918. Kemudian Turki diserang oleh Inggris di daerah Arabia, Palestina, dan Irak. Turki menyerah pada tahun 1918.
5. Front laut; Perang ini terjadi di Jutland antara pihak Inggris dengan Jerman. Namun tidak ada pemenang dalam peperangan ini. Sehingga Inggris mengadakan blokade-blokade terhadap pasukan Jerman. Maka terjadilah perang kapal selam. Jerman mengumumkan perang kapal selam tak terbatas. Semua kapal yang dianggap musuh oleh Jerman di tembak, termasuk kapal dagang Amerika Serikat juga ditenggelamkan oleh pasukan Jerman. Akhirnya, Amerika Serikat mengumumkan perang kepada Jerman pada tahun 1917. Bantuan material maupu financial Amerika Serikat tetap mengalir ke Eropa, menyebabkan Jerman semakin terdesak dan akhirnya kalah.

D. STRATEGI PERANG PADA PERANG DUNIA I
Perang Dunia 1 menjadi terkenal dengan peperangan parit perlindungannya, Perang parit menjadi strategi utama Perang Dunia I. Selama beberapa tahun berikutnya, bisa dikatakan para serdadu hidup dalam parit-parit ini. Kehidupan di sana sangat sulit. Di mana sejumlah besar tentara dibatasi geraknya di parit-parit perlindungan dan hanya bisa bergerak sedikit karena pertahanan yang ketat. Ini terutama dialami tentara dari front Barat yaitu Jerman.

Lebih dari 9 juta jiwa meninggal di medan perang, dan hampir sebanyak itu juga jumlah warga sipil yang meninggal akibat kekurangan makanan, kelaparan, pembunuhan massal, dan terlibat secara tak sengaja dalam suatu pertempuran. Para prajurit hidup dalam ancaman terus-menerus dibom, dan mereka tak henti-hentinya menghadapi ketakutan dan ketegangan yang luar biasa. Mayat mereka yang telah tewas terpaksa dibiarkan di tempat-tempat ini, dan para serdadu harus tidur di samping mayat-mayat tersebut. Bila turun hujan, parit-parit itu dibanjiri lumpur.

Di awal tahun 1916, Jerman mengembangkan rencana baru untuk mendobrak garis barat. Rencana mereka adalah secara mendadak menyerang kota Verdun, yang dianggap sebagai kebanggaan orang Prancis. Tujuan penyerangan ini bukanlah memenangkan perang, melainkan menimbulkan kerugian yang besar di pihak Tentara Prancis sehingga melemahkan perlawanan mereka. Kepala staf Jerman Falkenhayn memperkirakan bahwa setiap satu serdadu Jerman saja dapat membunuh tiga orang serdadu Prancis.

Serangan Jerman pertama kali dimulai pada tanggal 21 Febuari. Para pemimpin Jerman memerintahkan serdadunya untuk "keluar dari parit mereka," namun tiap serdadu yang melakukannya justru telah tewas atau sekarat dalam sekitar tiga menit. Meskipun penyerangan berlangsung tanpa henti selama berbulan-bulan, Jerman gagal menduduki Verdun. Secara keseluruhan, kedua pihak kehilangan sekitar satu juta serdadu. Dan dengan pengorbanan itu, garis depan hanya berhasil maju sekitar 12 kilometer. Satu juta orang mati demi selusin kilometer.

Inggris membalas serangan Jerman di Verdun dengan Pertempuran Somme. Pabrik-pabrik di Inggris membuat ratusan ribu selongsong meriam. Rencana Jendral Douglas Haig mendorong Pasukan Inggris untuk menghujani dengan pengeboman terus-menerus selama seminggu penuh, yang diikuti dengan serangan infanteri. Dia yakin mereka akan maju sejauh 14 kilometer di hari pertama saja dan kemudian menghancurkan semua garis pertahanan Jerman dalam satu minggu.

Serangan balik kepada Jerman yang dilancarkan Negara Inggris dimulai pada tanggal 1 Juni. Pasukan meriam Inggris menggempur pertahanan Jerman selama seminggu tanpa henti. Di akhir minggu tersebut, para perwira Inggris memerintahkan serdadunya memanjat keluar dari parit. Namun, selama pengeboman tersebut para serdadu Jerman berlindung dengan rapat di kedalaman parit persembunyian mereka sehingga tidak terlumpuhkan dan menggagalkan rencana Inggris. Begitu serdadu Inggris bergerak melintasi garis depan, serdadu Jerman muncul menyerang mereka dengan senapan mesinnya. Sejumlah total 20.000 serdadu Inggris tewas dalam beberapa jam pertama perang tersebut. Di dalam kegelapan malam itu, daerah di antara dua garis pertempuran penuh dengan puluhan ribu mayat dan juga serdadu yang terluka, dan banyak tentara perang yang mencoba merangkak mundur.

Pertempuran Somme tidak berlangsung dua minggu seperti yang direncanakan Jendral Haig, melainkan lima bulan. Bulan-bulan ini tidak lebih daripada pembantaian. Para jendral bertubi-tubi mengirimkan gelombang demi gelombang serdadu mereka menuju kematian yang telah pasti. Di akhir pertempuran, kedua belah pihak secara keseluruhan telah kehilangan 900.000 prajuritnya. Dan untuk ini, garis depan bergeser hanya 11 kilometer. Para serdadu ini dikorbankan demi 11 kilometer saja.
Kedua belah pihak melakukan lebih banyak serangan selama berlangsungnya Perang Dunia I. Dan setiap serangan menjadi pembantaian diri sendiri. Di kota vInpres di Belgia saja, berlangsung tiga pertempuran. Setengah juta serdadu tewas dalam pertempuran tersebut. Setiap serangan berakibat sama, ribuan nyawa melayang hanya untuk maju beberapa kilometer saja.


E. AKHIR PERANG DUNIA I
Blokade-blokade musuh yang sangat ketat ditambah dengan kekalahan Jerman, menyebabkan kehidupan rakyat Jerman semakin susah. Keadaan Jerman seperti ini menimbulkan gerakan dari kaum komunis (spartacis) yang hendak menggulingkan pemerintahan. Jerman menghadapi serangan dua kali sekaligus, yaitu serangan dari pihak sekutu dan pemberontakan dari kaum komunis. Karena serangan itu, Jerman terpaksa menyerah pada tanggal 11 November 1918. Hitler mengatakan bahwa gerakan spartacis merupakan tusukan pisau dari belakang puggung Jerman, yang menyebabkan kaisar Wilhem II turun tahta dan pemerintahan dipegang oleh Elbert (beraliran sosialis). Akhirnya Jerman dijadikan republik dan selanjutnya menyerah kepada pihak sekutu.

Sementara itu, di Austria timbul pemberontakan-pemberontakan yang dilakukan oleh kaum komunis dan kaum slavia, yang mengakibatkan kaisar Karl (pengganti kaisar Frans Joseph II) terpaksa turun tahta tahun 1918 sehingga Austria-Hungaria menjadi republik.
Setelah Perang Dunia I berakhir, baik negara-negara yang menang maupun negara-negara yang kalah perang, sibuk mengadakan perjanjian-perjanjian perdamaian. Diantara perjanjian perdamaian tersebut adalah seperti:
1. Perjanjian Versailles (28 Juni 1918) antara pihak Jerman dan sekutu, yang isinya adalah:
a. Jerman menyerahkan Alsace-Lorraine kepada Perancis dan Eupen-Malmedy kepada Belgia.
b. Danzig dan sekitarnya menjadi kota merdeka di bawah LBB.
c. Jerman kehilangan semua tanah jajahannya yang diambil oleh Inggris, Perancis dan Jepang.
d. Jerman harus membayar ganti rugi perang sebesar 132 Milyar Mark emas.
e. Angkatan perang Jerman diperkecil
f. Kapal perang maupun kapal dagang Jerman diambil alih oleh Inggris. Daerah Jerman sebelah barat Sungai Rhijn (Rhein) diduduki oleh sekutu selama 15 tahun.
g. Daerah Saar diperintah oleh LBB selama 15 tahun.

Dalam perjanjian Versailles itu peranannya dipegang oleh Woordrow Wilson (presiden USA), Georges Clemenceau (Perancis), Lloyd George (Inggris) dan Vittorio Orlando (Italia). Keempat orang ini dikenal sebagai The Big Four.

2. Perjanjian St. Germain (10 November 1919) antara sekutu dengan Austria yang isinya antara lain :
a. Tidak diperkenankan adanya gabungan Jerman_austria.
b. Austria harus menyerahkan daerah Tirol Selatan dan Istria kepada Italia, serta Bohemia dan Moravia kepada Cekoslowakia.

3. Perjanjian Neuilly (27 November 1919) antara pihak sekutu dengan Bulgaria yang isisnya adalah Bulgaria menyerahkan daerah pantai Aegia kepada Yunani.

4. Perjanjian Trianon (4 Juni 1920) Antara sekutu dengan Hungaria yang isinya antara lain :
a. Daerah Hungaria diperkecil.
b. Keluarga Hapsburg tidak boleh menjadi raja di Austria-Hungaria.

5. Perjanjian Serves (20 Agustus 1920) antara sekutu dengan Turki yang isisnya antara lain:
a. Daerah Turki diperkecil dan hanya tinggal di Konstantinopel dan sekitarnya.
b. Daerah yang penduduknya bukan orang Turki harus dilepaskan.
c. Smyrna dan Thracia didudukji oleh Yunani.,
d. Dardanella, laut Marmora, Selat Bosporus harus dibuka untuk kapal-kapal dari semua bangsa.
e. Armenia diberi status merdeka.
f. Kurdi merdeka.

Perjanjian Serves dipandang sangat menghina Turki, maka timbullah pemberontakan dari kaum nasionalis turki dibawah pimpinan Musthofa Kemal Pasha. Turki dijadikan republik dengan Musthofa Kemal Pasha sebagai presidennya. Ia tidak mengakui perjanjian Serves, sehingga sekutu menyerang Turki. Tetapi Turki dapat mempertahankan diri. Selanjutnya Turki dapat memukul mundur Yunani dari daerah Smyrna (dekat kota Ankara) dan kemudian dibuatlah perjanjian Lausanne (24 Juli 1923) antara pihak sekutu dengan Turki. Perjanjian ini sebagai pengganti perjanjian Serves yang isisnya antara lain :
a. Thracia Timur kembali pada Turki.
b. Turki melepas daerah yang penduduknya bukan bangsa Turki seperti Arabia Merdeka dan Libya yang diambil Italia. Mesir, Palestian, Irak dan Cyprus diambil Inggris. Syiria dan Lebanon yang diambil Perancis.
c. Semua hak ekstra dan teritorial dari bangsa asing dihapuskan.
d. Turki tidak usah membayar kerugian perang.
e. Turki tidak usah mengurangi angkatan perangnya.
f. Turki harus melindungi minoriteit-nya

F. AKIBAT PERANG DUNIA I
Perang Dunia I banyak membawa perubahan dan kehancuran baik bagi negara-negara yang menang maupuun negara yang kalah. Perubahan tersebut terutama terjadi pada sektor politik, sosial dan budaya. Terjadinya perubahan-perubahan dalam masalah teritorial menyebabkan empat besar kerajaan tenggelam dan lahirlah negara-negara baru. Diantaranya adalah Polandia, Finlandia, Cekoslowakia, Yugoslavia, Hungaria, Mesir, Irak, Arabia, Syiria, Lebanon dan lain-lain. Danziq dinyatakan sebagai kota merdeka di bawah LBB, Alsace-Lorraine menjadi bagian Perancis, Eupen-Malmedy masuk Belgia dan semua daerah jajahan Jerman dijadikan wilayah Inggris, Perancis, Jepang dan Austria.

Kemudian muncul sistem baru yang disebut Demokrasi. Namun sistem Demokrasi itu tidak bisa mengatasi permasalahan baik politis maupun ekonomis, sehingga menimbulkan diktatorisme. Adapun gerakan-gerakan yang bersifat diktator diantaranya Fasisme Mussolini (Italia), Nazi Hitler (Jerman), Nasionalisme Etatisme (Turki) dan Diktator Ploretariat (Rusia).

Egoisme ekonomi mendominasi dalam usaha menetapkan perjanjian perdamaian setelah Perang Dunia I, di mana negara-negara yang yang menang dalam peperangan saling berebut dalam meminta ganti rugi. Di Eropa, negara-negara yang terlibat perang mengalami kerugian dan ekonomi. kerusakan dalam bidang perekonomian, industri, pertanian, pertambangan dan Lain-lain. Hal ini menyebabkan keadaan ekonomi Eropa semakin bertambah suram, sehingga timbul faham-faham politik. Diantaranya Komunisme (Rusia), Fasisme (Italia), Nazi (Jerman) dan Etatisme (Turki).

Kehancuran ekonomi ini bukan hanya melanda negara-negara Eropa yang terlibat dalam Perang Dunia I, tetapi juga negara-negara yang berada di luar wilayah Eropa. Terutama negara-negara produsen (Amerika Serikat, Brasil dan Kanada) dan juga negara-negara jajahan bangsa Barat.

Kehancuran akibat Perang Dunia I berpengaruh juga dalam bidang sosial di masyarakat Eropa, sehingga menjadi masalah utama bagi setiap negara-negara Eropa pada saat itu. Adapun akibat kehancuran itu adalah masyarakat kehilangan tem[at tinggal dan tempat kerja.


KESIMPULAN
Kekalahan Jerman dalam perang ini dan kegagalan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang masih menggantung yang telah menjadi sebab terjadinya Perang Dunia I akan menjadi dasar kebangkitan Nazi, dan dengan itu pecahnya Perang Dunia II pada 1939. Ia juga menjadi dasar bagi peperangan bentuk baru yang sangat bergantung kepada teknologi, dan akan melibatkan non-militer dalam perang seperti yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Sebab Khusus Perang Dunia I Tahun 1914 tentara Austria mengadakan latihan perang di Bosnia. Bagi Serbia latihan perang tersebut merupakan tindakan provokatif atau tantangan, karena Serbia ingin menguasai Bosnia Herzegowna sebagai akibatnya putra mahkota Australia, yaitu Frans Ferdinand yang mengunjungi latihan perang tersebut dibunuh Jerman untuk mengumumkan perang kepada Rusia tgl 1 Agustus 1914, karena Rusia mendukung Serbia. dan tgl 3 Agustus 1914 Jerman mengumumkan perang kepada lagi terhadap Jerman tgl 4 Agustus 1914.

Adapun Sebab umum perang dunia I adalah:
a. Adanya pertentangan antara negara-negara eropa seperti antara Jerman dengan Perancis, Jerman dengan Inggris dan Jerman dengan Rusia. Penyebab pertentangan antara Jerman dengan Perancis karena Perancis ingin melakukan politik kevanche, Perancis balas dendam terhadap Jerman atas kekalahannya pada perang tahun 1870-1871. Sedangkan pertentangan antara Jerman dengan Inggris karena Inggris merasa tersaingi oleh Jerman dalam bidang Industri, daerah jajahan dan pembangunan Angkatan Laut yang dilakukan oleh Jerman. Untuk penyebab pertentangan Jerman dan Rusia karena Jerman dianggap menghalangi Politik Air Hangat Rusia yang akan menerobos ke laut tengah.

b. Adanya politik persekutuan atau System of Alliances politik persekutuan tersebut terbentuk karena masing-masing negara di Eropa merasa terancam oleh negara tertentu sehingga membentuk persekutuan yang memputai kesepakatan apabila salah satu anggota persekutuan diserang, maka anggota yang lain harus membantuinya. Politik persekutuan yang terbentuk adalah TRIPLE ALLIANTIE tahun 1882 dengan anggotanya Jerman Austria dan Italia, sedangkan persekutuan yang lain adalah TRIPLE ENTENE tahun 1907 yang beranggotakan Inggris, Rusia dan Perancis.
c. Perlombaan senjata yang timbul akibat adanya alliansi masing-masing negara saling curiga mencurigai dan saling mempersenjatai diri.

Perang Dunia I telah membuat bangsa-bangsa di dunia, terutama masyarakat yang menjadi korban dan masyarakat yang menyaksikan perang, mengalami perasaan trauma dan ketakutan dari perang besar tersebut. Karena setiap mata terbuka dalam menyaksikan perang tersebut. Sehingga banyak masyarakat yang mengalami depresi dan ketakutan yang berkepanjangan.

Mau tau mauku?

Hmmmm.....
Dah lama juga ga nulis di blog sendiri.
Libur kuliyah, libur nulis juga.
ada beberapa masalah juga yang buat la jadi males buat ngapa"in... :(

Hmmmm....
Wanita,
Punya perasaan yang sensitif banget ya?
Kenapa wanita begitu mudah tersakiti dan tersayat hatinya?
Saya pun tak tau mengapa.
Yang jelas, saat ini Ahla mau menata diri ahla kembali dan hidup dengan penuh kebahagiaan tanpa ada tangis dan air mata lagi.
Cukup!!!!!

well,,,
Wanita itu ingin dimengerti.
Mereka selalu membutuhkan perhatian, namun tidak berlebihan.
yang jelas, wanita merasa sangat diperhatikan ketika kaum adam cukup menanayakan kabarnya, ga lebih ko.
dengan itu mereka sudah sangat bahagia.

Sebenanrnya, hanya dengan meminta maaf dan memperhatikannya, wanita akan merasa luluh.
tidak perlu dengan memberi suatu barang atau makanan kesukaannya.
dan yang paling penting, wanita itu perlu kabar!
karena mereka khawatir ketika tidak mengetahui kabar orang yang disayangnya...

Hiks...
Hiks...
Hiks...
Jadi sedih. tapi harus tetep semangat ya....
^_^

Senin, 14 Februari 2011

Make Up Muslimah




Buat cewe-cewe Muslimah cantik,,,
Coba Tips ini untuk mempercantik diri kita.
Bukan hanya cantik Jasmani, Tapi juga cantik Rohani. ^_^

Step 1 : Jadikan “Ghadul Bashar” (menundukan Pandangan) sebagai hiasan kedua mata, niscaya akan semakin bening & Jernih.
Step 2 : Oleskan “Lipstik Kejujuran” pada bibir anda, Niscaya akan semakin manis.

Step 3 : Gunakan “Pemerah Pipi” dengan kosmetik yang terbuat dari rasa malu yang dijual di salon iman.

Step 4 : Pakailah “Sabun Ishtighfar” untuk membersihkan dosa & Kesalahan.

Step 5 : Rawatlah rambut anda dengan “Jilbab Islami” yang akan menghilangkan ketombe pandangan kaum Adam.

Step 6 : Hiasilah kedua tangan anda dengan “Gelang Tawadhu” dan Jari jemari anda dengan “Cincin Ukhuwah”.

Step 7 : Bedakilah wajah anda dengan “Wudhu” niscaya akan semakin bercahaya di Akhirat.

Try It Girl, Be a Muslimah Gaul, Tapi tetep Syar’i...

Indah Pada Waktunya

Aku minta pada Allah setangkai bunga segar, IA beri kaktus berduri.
Aku minta kupu-kupu, IA beri ulat berbulu.
Aku sedih dan kecewa...

Namun kemudian, kaktus itu berbunga indah sekali dan ulat bulu itupun menjadi kupu-kupu yang sangat cantik.

Itulah jalan Allah! Indah pada waktu-NYA.
Allah tidak memberi apa yang kita harapkan, tapi IA memberi apa tang kita perlukan.
Kadang kita sedih, kecewa & terluka.
Tapi jauh diatas segalanya, IA sedang merajut yang terbaik dalam kehidupan kita.


SEMANGAT....

Sabtu, 12 Februari 2011

Negara Turki (Kawasan Timur-Tengah)

Bagian Pertama :
PENDAHULUAN

I. Negara Turki

a. Konsep Negara Turki
Peradaban Islam dengan pengaruh Arab dan Persia menjadi warisan yang mendalam bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Usmani. Islam di masa kekhalifahan diterapkan sebagai agama yang mengatur hubungan antara manusia sebagai makhluk dengan Allah SWT sebagai Khalik, Sang Pencipta; dan juga suatu sistem sosial yang melandasi kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Islam yang muncul di Jazirah Arab dan telah berkembang lama di wilayah Persia, berkembang di wilayah kekuasaan Kekhalifahan Turki dengan membawa peradaban dua bangsa tersebut. Perkembangan selanjutnya memperlihatkan pengaruh yang kuat kedua peradaban tersebut ke dalam kebudayaan bangsa Turki. Kondisi ini menimbulkan kekeliruan pada masyarakat awam yang sering menganggap bahwa bangsa Turki sama dengan bangsa Arab. Suatu anggapan yang keliru yang selalu ingin diluruskan oleh bangsa Turki sejak tumbuhnya nasionalisme pada abad ke-19. Selanjutnya arah modernisasi yang berkiblat ke Barat telah menyerap unsur-unsur budaya Barat yang dianggap modern. Campuran peradaban Turki, Islam dan Barat, inilah yang telah mewarnai identitas masyarakat Turki.

Setelah Perang Dunia I pada tahun 1918, dengan kekalahan pihak Sentral yang didukung oleh Turki, Imperium Turki Usmani mengalami masa kemuduran yang sangat menyedihkan. Satu persatu wilayah kekuasaan yang jauh dari pusat membebaskan diri dari kekuasaan Turki Usmani. Bahkan lebih buruk lagi negara-negara sekutu berupaya membagi-bagi wilayah kekuasaan Turki untuk dijadikan negara koloni mereka. Kondisi porak porandanya Imperium menumbuhkan semangat nasionalisme pada generasi muda Turki ketika itu. Politik Kemalis ingin memutuskan hubungan Turki dengan sejarahnya yang lalu supaya Turki dapat masuk dalam peradaban Barat. Oleh karena itulah penghapusan kekhalifahan merupakan agenda pertama yang dilaksanakan. Pada tanggal 1 November 1922 Dewan Agung Nasional pimpinan Mustafa Kemal menghapuskan kekhalifahan. Selanjutnya pada tanggal 13 Oktober 1923 memindahkan pusat pemerintahan dari Istanbul ke Ankara. Akhirnya Dewan Nasional Agung pada tanggal 29 Oktober 1923 memproklamasikan terbentuknya negara Republik Turki dan mengangkat Mustafa Kemal sebagai Presiden Republik Turki.

Setelah meniadakan kekhalifahan, politik Kemalisme menghapuskan lembaga-lembaga syariah, meskipun sebenarnya peranan lembaga ini sudah sangat dibatasi oleh para pembaru Kerajaan Usmani. Bagi Kemalis, syariat adalah benteng terakhir yang masih tersisa dari sistem keagamaan tradisional. Lebih lanjut lagi Kemalis menutup sekolah-sekolah madrasah yang sudah ada sejak tahun 1300-an sebagai suatu lembaga pendidikan Islam. Setelah adanya perubahan-perubahan pemerintahan dalam negara Turki tersebut, segera terlihat bahwa konstitusi yang diterapkan meniru pola-pola negara Eropa. Hal ini terlihat pada bab V konstitusi yang menyatakan : Hak-hak umum bagi warga Negara Turki, yakni menegaskan kebebasan dan hak-hak istimewa warga negara seperti terjadi di Barat. Dengan demikian, isi konstitusi ini merupakan kerangka Hukum bagi negara Turki baru. Ini adalah karakteristik kecenderungan Turki baru bahwa konstitusinya meniru pola demokrasi barat. Turki tidak dapat disangkal dibawah Kemal Pasha mengalami perubahan radikal, bahkan dengan revolusioner dari orde lama ke orde baru. Kemal dengan negara barunya memperlihatkan kecenderungan yang sangat berbeda. Ia menegaskan bahwa Turki sebagai republik baru harus memperjuangkan cita-cita demokrasi seperti barat.

b. Lokasi strategis Turki Sebagai penghubung antara Barat dan Timur
Negara Turki adalah negara di dua benua. Dengan luas wilayah sekitar 814.578 kilometer persegi, 97% (790.200 km persegi) wilayahnya terletak di benua Asia dan sisanya sekitar 3% (24.378 km persegi) terletak di benua Eropa. Posisi geografi yang strategis itu menjadikan Turki sebagai jembatan antara Timur dan Barat. Bangsa Turki diperkirakan berasal dari Asia Tengah. Secara historis, bangsa Turki mewarisi peradaban Romawi di Anatolia, peradaban Islam, Arab dan Persia sebagai warisan dari Imperium Usmani dan pengaruh negara-negara Barat Modern.

Sejak tahun 1923 di bawah pimpinan Mustafa Kemal Atatürk setelah kejatuhan Khilafah Ottoman, Turki telah mulai menata pemerintahannya dan politik luar negerinya dengan bergabung dengan Barat dan menjalin hubungan dengan dunia Timur. Turki merupakan salah satu anggota pendiri PBB, Organisasi Konferensi Islam (OKI), negara anggota Dewan Eropa sejak tahun 1949, dan NATO sejak tahun 1952. Sejak tahun 2005, Turki adalah satu-satunya negara Islam pertama yang berunding untuk bergabung dengan Uni Eropa, setelah sebelumnya Turki menjadi anggota koalisi sejak tahun 1963. Turki juga merupakan anggota negara industri G20 yang mempertemukan 20 negara yang memiliki ekonomi yang terbesar di dunia.

c. Polemik keanggotaan Turki di Uni Eropa
Sejak tahun 1964 turki telah menjalin hubungan dengan negara Uni Eropa yaitu dengan persetujuan Ankara Association Agreement. Perjanjian ini mengatur upaya-upaya segera yang akan dilakukan untuk merancang suatu persetujuan uni pabean antara Turki dan Uni Eropa. Karena Turki merasa bahwa dalam hubungannya dengan Uni Eropa selalu berpegang teguh pada kerangka uni pabean, maka Turki secara formal mengajukan lamaran untuk menjadi anggota Uni Eropa pada tanggal 14 April 1987. Sebagai jawaban atas lamaran Turki tersebut, pada tanggal 20 desember 1989 Uni Eropa menyatakan diantara Turki dan Uni Eropa masih terdapat kesenjangan sosio-politik dan ekonomi yang besar yang menyebabkan lamaran Turki di pertimbangkan.

Kasus lamaran Turki menjadi pokok diskusi yang seru bagi negara-negara Uni Eropa. KTT Uni Eropa di luxembuorg tanggal 13 desember 1997 memerikan konfirmasi bahwa Turki cukup memenuhi syarat untuk bergabung dengan Uni Eropa dan bahwa Turki diberi tempat pada konferensi Eropa yag akan dibentuk. Tapi dewan Eropa masih mempertimbangkan kondisis ekonomi dan politik yang ada di Turki saat ini belum memenuhi syarat.

Sementara itu, kelompok kanan di benua ini menekankan bahwa Uni Eropa adalah blok kristen dan Eropa. Kelompok ini menghendaki dipertegasnya batasan politik dan geografi Uni Eropa. Dari sisi lain, sejumlah negara Eropa memandang keanggotaan Turki dengan sudut pandang politik. Negara-negara seperti Italia, Spanyol dan sejumlah negara kecil anggota Uni Eropa memandang bergabungnya Turki dalam Uni Eropa akan menyebabkan keseimbangan kekuasaan di Eropa. Selain itu, Turki yang mempunyai posisi strategis dari sisi geografi, politik dan ekonomi, bukanlah negara yang dapat diremehkan oleh Uni Eropa. Karena itulah Sekitar 40 tahun lamanya, Turki berada di balik pintu gerbang Uni Eropa, menanti dikabulkannya pemohonan keanggotaan Turki di Uni Eropa. Namun hingga kini, nasib keanggotan Turki di Uni Eropa masih belum jelas, bahkan status identitasnya masih dipertanyakan.

II. Kerjasama Turki dengan negara-negara Timur dan Barat

a. Kerjasama Turki dengan negara Timur
Mustafa Kemal Atatürk membuat perubahan radikal dalam kebijakan domestik dan luar negeri Turki dengan membentuk tradisi kuat demokrasi sekuler, yang berakar di Barat. Turki semakin bergeser ke arah Barat, sementara budaya dan ideologis menjauhkan diri dari pola pikir konservatif, praktek dan tradisi Timur Tengah , yang dianggap oleh revolusioner Turki sebagai sumber keterbelakangan yang menyebabkan Kekaisaran Ottoman untuk runtuh. Geografi dari Timur Tengah dikenakan langsung campur tangan internasional melalui intervensi di Afghanistan dan Irak dan melalui upaya politik untuk mengubah wilayah sosial, politik, dan ekonomi. Panggilan untuk reformasi dan renovasi telah mencapai tingkat tinggi, dan negara-negara Barat mendorong pengembangan tata pemerintahan yang baik, demokrasi, dan hak asasi manusia dalam masyarakat Timur Tengah.

Turki, Suriah dan Iran adalah aktor-aktor yang berpengaruh dalam politik Timur Tengah. Hubungan dan kerjasama antara negara-negara ini terjadi pada saat Suriah dan Iran telah dituduh oleh pemerintahan Bush dari antagonis menjadi sebuah sistem internasional yang damai dan demokratis. Hubungan yang berkelanjutan antara negara-negara ini, dan bagaimana negara-negara ini berinteraksi dengan masyarakat internasional, adalah mengungkapkan karena mereka adalah komponen penting dari keseimbangan kekuatan.

Turki memerintah banyak daerah selama Kekaisaran Ottoman, tetapi antara tahun 1945 dan 1990 para pemimpin Turki sadar bahwa Turki harus menghindari berbagai keterlibatan dalam konflik Timur Tengah. Oleh karenanya, hubungan Turki dengan negara-negara Timur-Tengah sempat menegang terlebih ketika Turki memiliki hubungan Diplomatik yang sangat dekat dengan Israel. Tapi akhir-akhit ini, hubungan yang sempat menegang tersebut mulai mencair dan Turki ingin memperbaiki hubungan itu dengan Timur-Tengah. Diantara hubungan Turki dengan negara-negara Timur-Tengah, yang paling disoroti adalah hubungan Turki dengan 3 negara Timur-Tengah, Iran, Irak dan Suriah.

1. Hubungan Turki dengan Iran
hubungan Turki-Iran berbentuk di bawah pengaruh sifat perubahan rezim di Iran, konflik kepentingan di Asia Tengah dan Kaukasus, hubungan dengan Amerika Serikat dan Israel, dan kecemasan tentang masa depan Irak pada umumnya, khusunya di Irak utara. Hubungan Turki dengan Iran dimulai pada tahun 1923. Ada kira-kira 12-21.000.000 penduduk yang berasal dari Turki di Iran yang sebagian besar tinggal di wilayah utara negara itu. Namun, periode dingin dalam hubungan bilateral ada setelah Revolusi Iran tahun 1979 karena ideologi yang saling bertentangan Turki sekuler dan Iran teokratis. Meskipun demikian, hubungan ekonomi dan politik antara kedua negara telah meningkat secara signifikan pada beberapa tahun terakhir.

Saat ini, Iran dan Turki bekerja sama dalam berbagai bidang, mulai dari memerangi terorisme dan perdagangan narkoba, dan mempromosikan stabilitas di Irak dan Asia Tengah. Kedua negara sangat menganjurkan integritas teritorial Irak sejak awal invasi Irak pada tahun 2003. Iran dan Turki juga memiliki hubungan ekonomi sangat dekat. Kedua negara merupakan bagian dari Organisasi Kerjasama Ekonomi/Economic Cooperation Organization (ECO) dan keduanya juga merupakan anggota aliansi Cento. Turki menerima banyak wisatawan Iran setiap tahun, sementara Iran adalah pemasok utama gas alam untuk Turki.

Turki maupun Iran adalah dua negara besar yang memiliki pengaruh yang juga besar di kawasan Timur Tengah. Kedua negara tersebut dipandang oleh banyak pengamat sebagai 'pemain baru' dan penentu arah sejarah dan kebijakan baru di Timur Tengah, yang muncul sebagai penyeimbang Israel, sang penentu dan pemain yang sebelumnya bermain tunggal akibat dari kelemahan suara negara-negara Arab.

Surat kabar berbahasa Arab yang terbit di London, al-Hayat (29/10), melansir pernyataan Erdogan yang menegaskan, bahwa Turki dan Iran adalah poros stabilitas (mihwar al-istiqrar) di kawasan Timur Tengah. Dua negara besar itu dalam lima tahun terakhir ini muncul sebagai kekuatan, pengaruh, dan penentu baru di Timur Tengah ketika negara-negara Arab tak mampu lagi memainkan peran tersebut. Pada gilirannya, bisa diprediksi Turki akan kembali mementaskan peran diplomatiknya untuk menjadi penengah kasus nuklir Iran ini dengan dunia internasional, khususnya dengan negara-negara anggota DK (Dewan Keamanan) PBB yang dihului Amerika.

2. Hubungan Turki dengan Irak
Meskipun Turki tidak secara resmi bergabung dengan koalisi militer yang bertempur melawan Irak, tapi Turki telah membantu dengan mengerahkan sekitar 150.000 pasukan di sepanjang perbatasan Turki dengan Irak. Secara khusus, Turki merasa terancam oleh anarki relatif di Irak yang juga bersamaan dengan munculnya kekuatan Kurdi di sana. Ketakutan Turki yang sudah lama dari suatu negara Kurdi di perbatasan merusak populasi etnis Kurdi di Turki bagian tenggara merupakan faktor strategis dan psikologis utama di Turki. Selain itu, hal ini dilakukan karena Turki ingin memperkuat hubungan dengan Amerika Serikat dan sekutu-sekutu NATO lainnya.

Menghadapi oposisi domestik yang kuat di Turki, gerakan pemerintah Turki mengizinkan tentara AS untuk menyerang Irak dari perbatasan Turki pada tahun 2003. Pada tanggal 22 Februari 2008, Angkatan Bersenjata Turki melancarkan operasi darat di utara Irak terhadap pemberontak PKK (Partai Pekerja Kurdistan). Serangan darat didahului oleh serangan udara dari Angkatan Udara Turki terhadap kamp-kamp PKK di Irak utara, yang dimulai pada tanggal 16 Desember 2007. angkatan bersenjata Turki juga meningkatkan serangan mereka terhadap pemberontak Kurdi di Irak Utara pada 27 Februari 2008 di tengah ketegangan yang meningkat dalam hubungan diplomatik antara Baghdad dan Ankara. Militer Turki menarik diri dari Irak utara pada tanggal 29 Februari 2008.

Namun saat ini setelah runtuhnya pemerintahan Sadam Husein, hubungan Irak-Turki terus membaik. Terutama dalam menangani masalah Kurdi di Irak. Masalah pemberontak separatis Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang bersembunyi di Irak utara adalah pusat dari perundingan dalam kunjungan PM Irak Nuri al Maliki ke Ankara. Mentri Luar Negeri Turki, Maliki mengatakan tujuan kunjungannya adalah untuk membentuk Dewan Agung dari kerja sama strategis, yang telah diumumkan dalam kunjungan Erdogan ke Baghdad Juli lalu. Dewan itu akan beranggotakan termasuk para perdana menteri.

Ankara telah berusaha mempererat hubungan dan kerja sama ekonomi dengan Baghdad, tetapi pemberontak PKK yang bebas berkeliaran di Irak utara telah mengganggu hubungan bilateral. Komite tiga negara telah menimbulkan harapan baru bagi kerja sama yang lebih luas melawan pemberontak itu. PKK, masuk sebagai kelompok teroris oleh negara itu dan banyak masyarakat internasional , mengangkat senjata untuk mendirikan sebuah negara sendiri di wilayah Turki tenggara yang berpenduduk mayoritas etnik Kurdi tahun 1984, yang memicu konflik yang menewaskan sekitar 44.000 jiwa.

3. Hubungan Turki dengan Suriah
Untuk waktu yang lama, baik Turki dan Suriah terkunci dalam sebuah hubungan yang dibentuk oleh permusuhan historis, prevalensi pembentukan ideologi bermusuhan, dan upaya-upaya para pembuat kebijakan untuk mewujudkan beberapa masalah domestik besar. Hubungan Turki-Suriah sempat menegang meskipun Turki memiliki garis perbatasan terpanjang dengan Suriah dan link lainnya berupa geografis, budaya, dan sejarah yang mengikat kedua negara yang bertetangga ini. Ketegangan ini terjadi karena sengketa termasuk aneksasi diri dari Provinsi Hatay ke Turki pada 1939, sengketa air yang timbul dari Proyek Anatolia Tenggara, dan dukungan Suriah untuk melarang Partai Pekerja Kurdistan (PKK).

Namun, Pencairan hubungan kedua negara ini telah terjadi sejak Oktober 1998, Setelah pengusiran yang dilakukan pemerintah Suriah atas pemimpin separatis Partai Buruh Kurdistan Abdullah Öcalan pada tahun 1997, hubungan kembali ke arah yang baik. Pada bulan Desember, akhir 2004 Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan mengunjungi Suriah, yang membawa prospek optimis terhadap hubungan bilateral di masa depan. Hubungan Turki-Suriah kini menjadi sangat kuat dan intim, Pada bulan Oktober 2009, Menlu Turki Ahmet Davutoglu mengunjungi Suriah. Dalam kunjungan tersebut, beberapa pakta dan nota kerjasama antara Turki dan Suriah disepakati, mulai dari investasi ekonomi, industri, dan lain sebagainya. Selain itu, Meski pernah berada di ambang perang karena gerakan separatis Kurdi, Turki dan Suria telah memperkuat ikatan dagang kedua negara dan telah menandatangani sebuah kesepakatan bilateral bebas visa antara warga Turki dan Suriah.

b. Kerjasama Turki dengan negara Barat
Tidak dapat disangkal bahwa Turki di bawah Kemal, mengalami perubahan radikal. Bahkan dengan perubahan revolusioner dari orde lama ke orde baru. Hal yang paling menonjol dari revolusi Turki adalah bahwa sebagian besar, meski secara bertahap sesuai dengan tujuannya. Hal ini menghindari perangkap revolusi sofyet dan Nazi yang mengganti orde lama dengan absolutisme baru. Walaupun ada godaan berupa contoh yang disajikan oleh komunis dan fasis serta godaan kemampuan karena memiliki kekuasaan mutlak, Kemal dengan negara barunya memperlihatkan kecenderengungan yang sangat berbeda. Ia menegaskan bahwa Turki sebagai republik baru harus memperjuangkan cita-cita demokrasi seperti barat. Selain itu, tujuan pembaharuan Turki ialah memisahkan Turki dari budaya dan tradisi kuno Arab-Asia serta mengubahnya menjadi bangsa modern ala barat.

Kebijakan ekonomi Turki pada masa pemerintahan Kemal mempengaruhi posisi Turki di dunia Barat. Kebijakan tersebut disebut dengan Autarki dan industrialisasi. Kebijakan ini sesuai dengn dasar etatisme, menuntut pengorbananwarga negara pada masa tertentu, namun menjamin ketidakbergantungan ekonomi dalam jangka panjang. Sofyet dijadikan contoh penting dalam pelaksanaan kebijakan ini. Memang Kemal menolak eksperimen sofyet dibidang ideologi, namun ia hendak memungut perencanaan di bidang ekonomi. Dalam masa antara perang dunia, dilaksanakanlah perencanaan-perencanaan ekonomi tersebut yang meliputi perencanaan empat tahun bagi pertanian, rencana lima tahun bagi industri, rencana tiga tahun bagi pertambangan, dan rencana sepuluh tahun bagi pembangunan jalan. Dibangun pula perusahaan-perusahaan internasional diberbagai bidang yang mempekerjakan tenaga-tenaga Jerman, Austria, Hungaria, Inggris dan ahli-ahli Eropa lainnya.

Dalam rangka mempromosikan perdagangan luar negeri, negara mengadakan perjanjian-perjanjian barter, melakukan berbagai hubungan dan pameran, serta mendirikan beberapa kamr dagang. Penyeimbnagan perdagangan luar negeri yang tepat dilakukan dengan hati-hati. Karena berlakunya etatisme di Turki dan juga berbagai kecenderungan autarki umum di Eropa, pada tahun 1939 sekitar 80-90% perdagangan luar negeri dilakukan atas dasar clearing agreements. Diantara negara-negara Eropa yang memiliki hubungan diplomatik yang sangat penting dengan Turki adalah Rusia, Perancis, Inggris dan Jerman.

1. Hubungan Turki dengan Rusia
Hubungan Turki dengan Rusia tidak terlalu baik. Disatu pihak Turki Khawatir akan revolusioner Soniet. Dilain pihak, Rusia kecewa karena dulu Turki bersekutu dengan barat. Namun setelah ada invasi Nazi hubungan itu menjadi netral. Secara historis, banyak peperangan antara kedua negara sampai akhir Perang Dunia I. Kedua negara memiliki warisan kekaisaran dan mengalami masa traumatis pasca-kerajaan. Warisan besar kekaisaran setelah runtuhnya kerajaan sebelumnya adalah faktor penting yang membentuk memori nasional negara ini.

Kebijakan luar negeri Rusia saat ini lebih kritis terhadap Barat dan mengikuti jalur yang lebih berorientasi Eurasia. Rusia agak skeptis ketika Turki masuk ke dalam Uni Eropa dan Turki telah diakui bersalah pada kejadian Genosida Armenia yang memiliki potensi merusak hubungan dengan Turki. Namun kedua negara merupakan mitra strategis kunci dalam Transkaukasus daerah. Rusia memiliki profil daerah dan sensitif tentang kehilangan pengaruhnya di wilayah eks-Soviet. Sejak tahun 1991, Turki telah muncul sebagai pemain regional yang signifikan, mengejar hubungan khusus dengan Uni Eropa dan membayar perhatian serius untuk membangun hubungan baik di Kaukasus dan Asia Tengah.

Saat ini, hubungan Turki-Rusia mengalami kemajuan yang baik. Mentri luar negeri Turki Davutoglu menyatakan Dalam lima tahun terakhir, sifat hubungan Turki-Rusia telah mengalami perubahan. Perubahan ini akan memberikan kontribusi yang serius terhadap stabilitas dari Balkan ke Cina. Davutoglu mengatakan bahwa Turki dan Rusia akan mendirikan sebuah model dengan Rusia yang menunjukkan bagaimana kita maju ke dalam kerjasama dan integrasi ekonomi daripada kompetisi. Saat ini, hubungan dagang Turki-Rusia telah mencapai puncak kerjasama di tingkat bilateral. Karena saat ini, Rusia tercatat merupakan negara di peringkat pertama sebagai mitra dagang Turki. Padahal sebelumnya masih diduduki oleh Jerman.

2. Hubungan Turki dengan Jerman
Karakteristik yang paling penting dari hubungan Turki-Jerman adalah bahwa mereka selalu khusus dan istimewa sepanjang sejarah dan masih sama samapi saat ini. Turki dan Jerman adalah Sekutu di Perang Dunia I dan sekarang di NATO, Turki dan Jerman telah menjadi saling bergantung pada tahun 1960-an di bidang sosial, ekonomi, budaya, kemanusiaan dan lainnya. Sebagai mitra saling handal Turki dan Jerman memiliki kepentingan yang kuat dalam memperkuat hubungan mereka ke tingkat yang lebih besar. Tahap untuk pencalonan Turki untuk menjadi anggota Uni Eropa ditetapkan dalam Jerman Kepresidenan Uni Eropa di KTT Cologne pada tahun 1999. Jerman selalu menjadi pendukung ambisi keanggotaan Turki. Namun, negosiasi Uni Eropa dengan Turki dianggap sebagai proses yang terbuka.

Jerman dan Turki terikat oleh ikatan yang sangat kompleks dan persahabatan yang erat kembali meluas selama berabad-abad. Ada tiga faktor kunci dalam menentukan hubungan Turki-Jerman: Faktor politik pencalonan Turki untuk menjadi anggota Uni Eropa; faktor manusia-sosial dari diaspora Turki di Jerman dengan tiga juta orang yang diperkirakan, dan faktor ekonomi yang diatur oleh pertumbuhan pesat dalam hubungan ekonomi antara kedua negara.

Jerman telah lama menjadi mitra dagang yang paling penting Turki. Pada tahun 2009, volume perdagangan mengalami penurunan sebesar 20,1 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya, EUR 19,8 miliar krisis keuangan, sebagai akibat dari global. Ekspor Turki ke Jerman senilai hampir EUR 8.300.000.000 dan ekspor Jerman ke Turki sekitar EUR 11.500.000.000. Sejak 1980, Jerman telah menginvestasikan lebih dari USD 7,6 miliar, dan menjadi investor asing terbesar di Turki. Jumlah perusahaan Jerman dan perusahaan Turki dengan bunga modal Jerman kini meningkat menjadi lebih dari 4.000.

3. Hubungan Turki dengan Perancis
Paris dan Ankara menandatangani rencana aksi tahun 1998 yang memperkenalkan dimensi strategis untuk hubungan Perancis-Turki. Perusahaan Perancis terdaftar sebagai investor terbesar di Turki, meskipun Perancis hanya menempati peringkat kelima dari sisi volume investasi. Selain itu, Perancis menempati peringkat keempat terbesar sebagai sumber pariwisata untuk Turki. Tapi, Prancis tampaknya telah menjadi semakin skeptis mengenai isu Turki menjadi anggota Uni Eropa. Presiden Perancis Nicolas Sarkozy dengan tegas menentang keanggotaan Turki di Uni Eropa, mengklaim bahwa Eropa telah berbohong tentang perbatasannya. Turki itu berada dikawasan di Asia dan bukan di Eropa. Sarkozy yakin Eropa harus menghentikan pembicaraan aksesi dengan Turki ke Uni Eropa dan bukannya bekerja untuk sebuah kemitraan.

III. Konflik Internal Turki (Suku Kurdi)
Kelompok minoritas dengan dampak terbesar pada politik nasional Turki. Populasi Kurdi menyebabkan persepsi sebagai kaum minoritas yang dapat menimbulkan ancaman bagi kesatuan nasional Turki. Memang, ada gerakan separatis aktif Kurdi di Turki tenggara sejak tahun 1984.

Dibandingkan dengan penduduk negara-negara Arab lainnya bahkan di dunia suku Kurdi adalah suku bangsa terbesar karena jumlahnya yang mencapai 30 juta jiwa. Mirip seperti nasib bangsa Palestina, akibat kolonialisme Barat di Timur Tengah, rumpun bangsa Persia yang mendiami daerah Kurdistan ini terancam hilang dalam sejarah dunia. Karena Palestina berada di bawah pendudukan Israel maka perhatian dunia Islam relatif sangat besar dibandingkan dengan suku Kurdi yang hampir sama sekali tidak ada. Disebabkan oleh lokasinya yang strategis secara geopolitik dan tersedianya minyak dalam jumlah besar lengkap dengan jalur-jalur pipanya menuju Eropa dan juga Israel, usaha bangsa Kurdi untuk menjadi bangsa yang independen semakin sulit terealisasi. Setiap aktifitas untuk memerdekakan diri selalu berakhir dengan penumpasan dan penindasan. Jalan menuju kemerdekaan bagi Kurdistan seakan menunggu kehancuran tiga negara yang menguasainya. Tumbangnya Rezim Irak karena invasi AS misalnya, berhasil membuka akses politik kaum Kurdi ini.

Dilihat sejarahnya, sebenarnya kemerdekaan Kurdi pernah dijanjikan oleh Presiden AS Woodrow Wilson (1856-1924) melalui perjanjian Sevres (the Treaty of Sevres) tahun 1920 antara Kekhalifahan Turki Usmani dan sekutu AS untuk membagi-bagi wilayah bekas kekuasaan Turki Usmani. Hanya saja terbentuknya negara baru Turki di bawah pimpinan Kemal Atta Turk yang meliputi sebagian besar wilayah Kurdistan telah memupus harapan itu. Sejak itu konflik antara suku Kurdi dan Turki terus berkembang. Paska kemerdekaan Irak tahun 1932 bangsa Kurdi semakin terisolasi dan terpecah-pecah. Maka muncullah kelompok-kelompok militan Kurdi yang kerap kali melancarkan aksi-aksi terorisme.

Mayoritas suku Kurdi di Turki tinggal di bagian tenggara dan lebih setengahnya hidup di Ankara. Sebagai keturunan bangsa Persia, suku Kurdi menjadi salah satu hambatan gerakan nasionalisme dan sekularisme Turki. Meskipun mereka berhasil mendirikan Negara Darurat Kurdistan di wilayah Turki pada tahun 1922-1924 dan Republik Mahabad Kurdistan tahun 1946 tetapi dapat dihancurkan oleh militer Turki. Dampaknya sejak tahun 1924 Turki melarang penggunaan bahasa Kurdi di tempat umum. Operasi militer besar-besaran terus dilakukan untuk menumpas gerakan pro kemerdeaan yang mengakibatkan ribuan jiwa kehilangan nyawa.

Kekuatan terbesar Kurdi di Turki diwakili oleh Partai Pekerja Kurdistan (PKK). Pada tahun 1991 ketua PKK, Abdullah Oscalan, ditangkap oleh pemerintah Turki dan dijatuhi hukuman mati. Tekanan Turki ternyata mampu melemahkan tuntutan kemerdekaan yang memaksa PKK merubah orientasinya pada perjuangan otonomi daerah khusus Kurdistan. Pada sisi lain, keinginan Turki untuk bergabung dengan Uni Eropa berdampak pada lahirnya kebijakan-kebijakan yang berpihak minoritas. Hanya saja kebijakan semacam ini sering mendapatkan tantangan besar dari kelompok ultra nasionalis (sekuler) Turki. Operasi-operasi militer pun kemudian kerap dilakukan guna memberangus kekuatan PKK. Apalagi wilayah perbatasan Turki-Irak memiliki potensi sumber alam yang melimpah (minyak, gas, air bersih dan sumber mineral) dan menjadi salah satu pusat investasi asing maka membiarkan rakyat Kurdi memerdekakan diri tentu sesuatu yang mustahil.


Bagian kedua :
KERANGKA TEORI

1. Neo Liberalisme
David Baldwin mengemukakan bahwa ada empat elmen dalam liberalisme yang mempengaruhi hubungan internasional saat ini, yaitu, pertama; Liberalisme perdagangan yang menggunakan konsep globalisasi dan perdagangan bebas untuk menciptakan perdamaian. Kedua; Liberalisme republikan yang meyakini bahwa dengan sistem demokrasi suatu negara akan lebih mensejahterakan rakyatnya. Ketiga ; Liberalisme sosiologi yang menganggap bahwa semua negara tergabung dalam masyarakat internasional. Dan yang terakhir, liberalisme konstitusional yang percaya bahwa organisasi internasional berpengaruh besar dalam menentukan kebijakan negara dan sistem internasional.

Dalam studi kasus yang akan dibahas dalam makalah ini, Teoro neo liberalisme yang digunakan lebih ditekankan pada liberalisasi perdagangan yang menggunakan konsep globalisasi dan perdagangan bebas untuk menciptakan perdamaian. Turki berusaha mengadakan kerjasama dengan negara-negara Uni Eropa dan Timur Tengah dalam bidang perdagangan bebas. Hal ini merupakan langkah awal bagi Turki untuk menciptakan hubungan yang lebih baik dengan negara Uni Eropa dan Timur Tengah.

kaum neoliberal juga menganggap bahwa sebenarnya perekonomian adalah satu hal yang penting dalam hubungan internasional, karena sebenarnya apabila perekonomian dalam suatu negara terlaksana dengan baik maka kehidupan masyarakat berada dalam kesejahteraan. Negara tidak dapat berdiri karena tidak dapat menghindari ketergantungan dengan negara lain, dengan begitu, negara akan bertahan dalam institusi internasional untuk menjaga kepentingannya.

Pada pemahaman kaum neoliberalisme, institusi adalah salah satu hal yang penting dalam hubungan internasional karena institusi menyeimbangkan perdamaian yang ada dan membuat keuntungan akan suabtu negara karena adanya institusi tersebut. Ruang lingkup institusi sebenarnya bukan hanya pada hubungan nasional suatu negara tetapi pada hubungan internasional juga, karena institusi itu sendiri dapat membantu akan terbentuknya kebijakan suatu negara dan dapat juga mengkritik kebijakan-kebijakan hubungan intrernasional. Tentu saja institusi internasional mengharuskan adanya kondisi yang mendukung agar terjalinnya kerja sama. Keohane mengatakan bahwa, Neoliberal institutionalists is relevant only if two keys conditions: First, the actors must have some mutual interest and potentially gain from this coorperation. Second, variations in the degree of institutionalization exert substantial affects on state behavior.

Oleh karena itu, Turki terus berusaha untuk mengajukan dan mendaftrakna dirinya sebagai anggota Uni Eropa. Karena Turki melihat, institusi Uni Eropa yang terbentuk dapat membantu Turki mengembangkan perekonomian dalam negerinya. Uni Eropa yang memiliki kestabilan ekonomi, telah menarik perhatian Turki untuk memperjuangkan posisinya di Uni Eropa yang dapat memperkuat posisi Turki di tatanan dunia Internasional.

2. Kostruktivis
Dalam menganalisa kasus dalam makalah ini, teori yang digunakan adalah konstruktivis. Karena Teri konstruktivia dapat menjelaskan kepentingan hingga aktor berbasis individu dan kelompok-kelompok kepentingan. Karena salah satu asumsi konstruktivis adalah hubunagn antara identitas dan kepentingan. Antara suku Kurdi dan pemerintah Turki, sama-sama memiliki kepentingan untuk menunjukan identitas mereka. Bangsa Kurdi ingin tetap menunjukan identitas mereka dengan terus memelihara budaya-budaya dan bahasa yang dahulu mereka gunakan. Sedangkan pemerintah Turki dengan modernisasinya, ingin membawa perubahan menyeluruh dalam negara Turki untuk memiliki kesatuan dalam Visi dan misi.

Pada awalnya, teori kostruktivis muncul sebagai falsifikasi atas teori-teori behavioural yang tidak dapat menjawab permasalahan yang makin kompleks yang diakibatkan oleh gobalisasi dunia. Salah satu asumsi dasar konstruktivis adalah identitas mempengaruhi kepentingan aktor. Dengan menyatakn identitasnya kepada aktor lain, maka secara tidak langsung ia telah menyatakan kepentingannya.

Konstruktivis berpendapat bahwa identitas membentuk kepentingan dan kepentingan membentuk perilaku. Setiap aktor memiliki lebih dari satu identitas sehingga dalam kondisi yang anarki mudah sekali terjadi konflik diantara aktor. Identitas politik sendiri dapat terbentuk tergantung kepada setiap isu yang sedang berkembang. Karena setiap isu dapat mengangkat identitas yang berbeda yang dapat membantu menjelaskan kepentingan politik yang diutamakan.


Bagian Ketiga :
Studi kasus

1. Turki membuka gerbang terhadap Timur dan Barat untuk memajukan perekonomian Turki
Perdana Menteri Turki, Recep Tayyib Erdogan, menyatakan bahwa ekonomi Turki, menempati posisi keenam terbesar di Uni Eropa. Pernyataan Erdogan ini disampaikan dalam konferensi pers, Minggu, 5 Juli 2009, di Istambul. Perkembangan kemajuan ini adalah puncak keberhasil Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP), yang dipimpin Erdogan setelah berhasil berkuasa di Turki, sejak tahun 2002 lalu. Ketika AKP mengambil alih kekuasaan, gross domestic bruto (GDP) Turki senilai 230 milyar dolar, dan diakhir 2008 ini mencapai 742 milyar dolar. Selain itu, total eksport Turki dari 32 milyar dolar, kini sudah mencapai 132 milyar dolar, sejak kekuasaan di pegang Partai AKP. Inilah merupakan keberhasilan yang dicapai AKP, dan belum pernah dicapai partai-partai sebelumnya yang berkuasa di Turki.

Tidak hanya itu, pemerintah Turki, yang dipimpin Erdogan itu, berhasil menekan inflasi, yang sebelumnya inflasi mencapai 30 persen, kini hanya tinggal 5.7 persen. Inilah kemajuan yang paling gemilang dari pemerintah Turki, yang selama ini selalu dipojokkan oleh kalangan sekuler, di mana kelompok-kelompok sekuler sebelumnya belum pernah mencapai kemajuan dibidang ekonomi. Bahkan, pemerintahan sebelumnya nyaris terpuruk, dan mengalami kekacauan dibidang ekonomi, dan tingkat inflasi mencapai lebih dari 100 persen.

Dengan terus membaiknya ekonomi Turki, dan usahanya menjadi anggota Uni Eropa, dan peranan Turki sekarang ditingkat regional dan global, dan masalah-masalah politik, Turki sangat mempunyai peluang menjadi negara yang akan memiliki peranan global di masa mendatang. Tentu, sekarang ini, peranan Turki sangat diharapkan untuk mengatasi konflik-konflik regional, seperti konflik di Palestina, Iraq, dan Afghanistan. Di bawah Partai AKP dan kepemimpinan Erdogan, Turki akan memiliki peran utama didunia global.

Usaha yang dilakukan Turki untuk menjadi anggota Uni Eropa dapat memberikan kontribusi yang menguntungkan. Turki menjadi anggota Uni Eropa dapat mempercepat integrasi warga Turki di Eropa dengan masyarakat Eropa. Pelaksanaan undang-undang yang sama dan aturan berikut keanggotaan penuh membawa pemerintah dan masyarakat lebih dekat bersama-sama. Kemungkinan Turki bergabung dengan Uni Eropa telah mendorong perdebatan di Uni Eropa, tetapi juga menarik seluruh Timur Tengah. Ini merupakan sinyal penting bahwa Turki telah muncul sebagai aktor regional yang kuat. Turki yakin bahwa negara mereka dapat memainkan peran aktif membuat perdamaian di kawasan Timur Tengah.

Transformasi Turki telah mengakhiri Perang Dingin yang memerintah negeri ini selama setengah abad, dan telah mengubah kerangka kebijakan negara domestik dan asing. Dengan modernisasi dan demokratisasi ini, politisi Turki mendapatkan kepercayaan diri dalam kemampuan mereka untuk melakukan kebijakan regional. Akibatnya, pemimpin sekarang bersedia untuk melakukan upaya diplomasi aktif di Timur Tengah dalam upaya untuk mengurangi masalah dengan negara tetangga.

Yang paling penting adalah bahwa Turki yang muncul sebagai panutan bagi negara di Timur Tengah yang mencari reformasi dan modernisasi. Pengaruh ini tidak menunjukan hubungan hegemonik, melainkan menunjuk ke sebuah alternatif untuk reformasi dan pembangunan ekonomi terutama negara-negara Islam. Uni Eropa adalah asosiasi yang terkait dengan perdamaian, demokrasi, dan pembangunan ekonomi, sedangkan Timur Tengah ditandai dengan ketidakstabilan, otoritarianisme, dan keterbelakangan ekonomi.
Dalam hal ini, Suriah dan Iran menghargai proses Turki menjadi anggota Uni Eropa. Mereka mempertimbangkan Keanggotaan Turki di Uni Eropa sebagai kesempatan untuk mengembangkan hubungan mereka sendiri dengan Uni Eropa. Turki juga menunjukkan bahwa seharusnya bentrokan antara demokrasi dan keamanan, dan tentunya antara demokrasi dan Islam dapat didamaikan. Selain itu negara Islam lainnya berusaha untuk memahami kebijakan Turki tersebut. Terlebih baru-baru ini, seorang Turki dipilih untuk pertama kalinya dan dengan suara mayoritas menjadi Sekretaris Jenderal Organisasi Negara-Negara Islam. kontribusi besar Turki yang lainnya datang melalui keterlibatan diplomatik konstruktif di kawasanTimur Tengah. Pemerintah Turki telah mengadopsi peran aktif sebagai promotor perdamaian dan kebijakan ulang terhadap sejumlah masalah regional terutama dalam bidang ekonomi.

II. Hubungan Turki-Israel dan Turki-Amerika mempengaruhi posisis Turki di Timur-Tengah.

a. Hubungan Turki-Amerika
Pengekangan Soviet menyebabkan eratnya hubungan Turki dan Amerika. Diplomasi AS pada mulanya hendak membantu Rusia ketika Rusia mempermasalahkan konvensi Montreux. Pada konferensi tiga besar di Postdam (5 Juli 1945) delegasi Amerika dan Inggris menganggap bahwa tuntutan Rusia mengenai lalu-lintas laut dari dan ke laut hitam itu sah. Dengan demikian, Soviet merasa diuntungkan dan mempunyai kembali sisa status privilese yang dinikmati oleh Rusia melalui perjanjian Unkiar Iskelessi. Namun, AS dan Inggris cepat tanggap, dan pada tanggal 19 Agustus 1946 menyatakan bahwa pemerintah AS menentang segala monopoli Rusia diperairan selat.

Di Yunani terdapat gerakan bawah tanah dukungan Soviet yang mengancam pemerinthan Athena dan keamanan Turki. Inggris menyatakan tidak lagi bertanggung jawab atas urusan tersebut, sedangkan AS menganggap bahwa memelihara kemerdekaan Yunani dan Turki penting sekali bagi keamanan AS. Ini merupakan komitmen besar AS pertama bagi Timur Tengah yang bersifat semimiliter, dan kongres melakukan debat beberapa minggu untuk menanggapinya. Hingga pertengahan Mei 1947, kongres menyetujui pengeluaran $400.000.000 dalam bentuk bantuan ekonomi dan militer dimana $100.000.000 diberikan kepada Turki. Turki sangat berterimakasih. Pesan Presiden Truman ini menandai adanya era tumbuh nya kepentingan Amerika di Turki.

Pada tanggal 2 Mei 1947 unsur-unsur armada Mediterania AS berkunjung ke Istanbul dan memberi semangat serta propaganda pro-Amerika. Pada bulan Juni misis militer Amerika tiba di Ankara dan menjadi wakil tetap diplomasinya. Pada bulan yang sama Turki menandatangani kontrak pembangunan dan modernisasi pengairan dengan dua perusahaan AS. Kepala staf Turki mengadakan kunjungan resmi ke AS pada akhir tahun yang sama. Pada musim semi 1948 Turki menerima sejumlah kapal perang AS, termasuk kapal selam ukuran besar dan pesawat pengebom. Juga disepakati perjanjian awak angkatan laut Turki di Amerika.

Disahkannya program perbaikan Eropa dan kongres mempererat hubungan kedua negara sehingga Turki termasuk diantara enam belas negara yang memperoleh bantuan Amerika. Misi tetap bagi administrasi kerja sama Eropa (ECA) menambah sejumlah lembaga resmi Amerika di Turki. Ketika krisis Timur-Barat memuncak pada tahun 1949, kerja sama keduanya semakin erat. Namun, karena khawatir akan meningkatnya kepentingan Amerika dalam pertahan Eropa, Turki melakukan upaya diplomatik yang menekankan sikap Eropanya dari sudut pandang politik dan strategis. Pada bulan Februari Turki mengusulkan dibentuknya pakta pertahanan Mediterania, dan bulan Agustus Turki diterima dalam Dewan Eropa yang dibentuk di Starbourg.

Namun, hubungan AS-Turki memburuk pada 2003 saat Ankara menentang invasi ke Irak dan menolak penggelaran pasukan AS di daerah Turki. Turki juga mengkritik Washington karena mengizinkan kaum separatis Kurdi berbasis di Irak Utara. Hubungan itu semakin memburuk dengan adanya perbedaan pendapat antara Amerika dan Turki mengenai masalah nuklir Iran. Setelah pertemuan Erdogan dan Presiden Barrack Obama di Washington. Ketika Obama ingin memberikan sanksi kepada Iran akan program nuklirnya, Turki malah mengkritik secara keras kebijakan luar negeri Amerika yang menerapkan sanksi kepada Iran, dan menilai kebijakan sanksi kepada Iran tersebut tidak efektif. Karena dengan sanksi tersebut, justru memberi celah bagi para pelaku bisnis untuk melakukan transaksi bisnis melalui pasar gelap yang akan merugikan tidak saja bagi Iran, tapi juga Uni Eropa dan Amerika.

Selain itu, hubungan yang terjalin sejak lama ini juga mulai memanas sejak Turki terus dituduh sebagai pelaku atas kejadian genosida Armenia. Ini terjadi ketika Turki menarik duta besarnya dari Amerika Serikat sebagai protes atas persetujuan DPR AS terhadap sebuah resolusi yang menyebut tewasnya jutaan warga Armenia semasa Perang Dunia I sebagai genosida pada hari Jumat 5 Maret 2010. Turki menyatakan, keputusan itu melukai hubungan kedua negara.

b. Hubungan Turki-Israel
Setelah pembantaian brutal yang menewaskan sedikitnya Sembilan orang Turki dan seorang warga Amerika Serikat keturunan Turki, hubungan antara Turki dan Israel menjadi renggang. Turki telah menarik duta besar mereka dari Israel. Turki juga tidak segan untuk membatalkan tiga kontrak militer dengan Israel. Kedua negara sebelumnya adalah negara yang mempunyai hubungan yang dekat terutama setelah beridirinya Republik Turki yang didirikan oleh seorang Yahudi Dunam Mustafa Kemal. Turki adalah satu-satunya negara muslim dalam anggota NATO kerap menjalani latihan militer dengan Israel.

Kini hubungan kedua negara ini di ambang yang kritis karena ulah Israel yang membajak kapal bantuan Gaza (flotilla Gaza). Sebelumnya PM Turki Recep Tayep Erdogan mengingatkan bahwa upaya Israel yang menghentikan kapal tersebut akan berdampak buruk pada hubungan kedua negara. Israel tetap menghentikan kapal tersebut dengan kekerasan. Statemen keras datang dari presiden Turki Abdullah Gul bahwa “hubungan kedua negara tersebut tidak akan sama seperti sedia kala. Israel mungkin harus sadar bahwa sikap keras kepala mereka akan merugikan mereka sendiri”.

Sebagai negara yang berasaskan sekuler Turki boleh berhubungan dengan negara manapun termasuk Israel. Ada satu ikatan bathin antara pendiri Republik Turki bentukan Kemal Pasha dengan negara Yahudi tersebut. Republik Turki adalah negara dengan penduduk mayoritas muslim pertama yang mengakui adanya negara Israel. Aib inilah yang sulit untuk dihapuskan oleh pemimpin Turki yang pro-Islam.

hubungan Israel-Turki yang diresmikan Maret 1949 ketika Turki menjadi satu negara mayoritas Islam (sebelum Iran pada tahun 1950 ) untuk mengakui Negara Israel . Sejak itu, Israel telah menjadi pemasok senjata ke Turki. kerjasama Militer, strategis, dan diplomatik antara Turki dan Israel diajdikan prioritas tinggi oleh pemerintah kedua negara, yang berbagi keprihatinan sehubungan dengan ketidakstabilan regional di Timur Tengah.

Sayangnya angin perubahan politik di negara bekas kehilafaan Islam terkahir tersebut tidak menguntungkan bagi kedudukan Israel. Kemenangan aktivis Islam semenjak Adnan Mandaris, Najmuddin Erbarkan hingga Erdogan membuat Israel was-was dengan negara tersebut. Ada upaya Israel untuk menjatuhkan kepemimpinan partai berbasis massa Islam di negeri tersebut. Israel terlibat dalam upaya kudeta terakhir. Aparat keamanan Turki menemukan beberapa senjata yang berasal dari negara Israel. Mereka memanfaatkan anasir-anasir Turki seperti militer, akademisi, sastrawan dan wartawan. Bahkan mereka juga bersukutu dengan satu jamaah Islam yang tidak suka dengan kebijakan Perdana Menteri Recep Tayyep Erdogan.

Meski demikian ada ketegangan hubungan Turki-Israel, beberapa pihak yang menilai bahwa Turki adalah sekutu Israel. Ada beberapa kutipan dari hizbut-tahrir.or.id (9/2/2009) tentang kemesraan antara kedua Negara ini, seperti :
• Turki adalah partner terbesar kedelapan dalam hubungan dengan ekonomi dengan Israel
• Kedua negara mengadakan latihan militer bersama.
• Pemerintahan Turki menunjuk Jenderal Buykanit yang pro-Israel sebagai panglima Angkatan Bersenjata Turki
• Israel dan Turki merundingkan pembuatan proyek energi dan air yang akan mengangkut air, listrik, gas alam dan minyak bumi ke Israel melalui pipa.

Sementara itu Deputi Perdana Mentri Turki, Bullent Arinc, menyebutkan bahwa Turki akan mengurangi hubungan kedua Negara (nonblok.com, 5/6/2010). Hubungan perekonomian kedua negara hampir sama sekali tidak ada. Yang ada adalah hubungan antara perusahaan Turki dengan perusahaan Israel. Jadi meski Turki menduduki urutan ke delapan sebagai negara yang berdagang dengan Israel namun pemerintahnnya tidak memiliki perdagangan dengan Israel.

Deputi perdana menteri Turki juga menyebutkan akan mengurangi kerjasaman militer dengan Israel. Contoh, Turki sudah membatalkan perjanjian latihan militer dengan Israel. Meski hubungan kedua negara ini tidak akan pernah sama namun pemutusan hubungan diplomatik akan sulit bagi Turki. Karena dewan negara akan melarang pemerintahan Turki.

Namun, Para pengkritik Erdogan menginginkan Erdogan bersikap ekstrim terhadap Israel dengan memutuskan hubungan diplomatik. Padahal keputusan itu sangat sulit dilaksanakan karena baik Presiden dan Perdana Menteri harus mengikuti garis dewan negara. Pemerintahan Erdogan sangat sulit sekali karena terhalang oleh dewan negara. Yayasan yang dipimpin oleh Erdogan menggalang dana dari belahan dunia dan mengorganisasikan Gaza flotilla yang berhasil mengumpulkan 10,000 ton bantuan dengan 750 aktivis.
Tidak mungkin akan ada Gaza flotilla jika Turki dipimpin seorang Kemalis (pengikut sekuler Kemal Pasha) atau pemimpin yang sama sekali tidak memihak perjuangan bangsa Palestina. Selama ini yang bersikap keras terhadap Israel hanyalah Turki. Pemimpin Arab lainnya hanyabisa berdiam diri terhadap pengepungan Gaza dan pembantaian Gaza. Pada akhirnya nanti, Turki akan memutuskan hubungan dengan Israel bahkan tidak tertutup kemungkinan Turki menyerang Israel jika saatnya tepat. Turki pernah menyerang tetangganya sendiri yakni Yunani yang juga anggota NATO karena konflik Siprus dengan restu dari dewan negara Turki. Jika dewan negara setuju, Turki bisa menyerang Israel. Dengan memburuknya hubungan antara Turki-Israel, semakin memperkuat pengaruh Turki di Timur-Tengah. Turki mulai memperbaiki hubungan dengan negara-negara Islam di Timur-Tengah dan mulain menjalin kerjasama yang cukup signifikan untuk masa depan pemerintahan negara Turki.

III. Konflik Internal Turki terhadap masalah Hak Asasi bangsa Kurdi di Turki yang dipermasalahn kanegara-negara Uni Eropa

Masalah Kurdi di Turki telah ada selama berabad-abad dan sejak dasar Republik Turki pada tahun 1923 sebagai mantan Presiden Sulaiman Demirel lain kali PKK adalah 29 dan pemberontakan Kurdi terpanjang terhadap rezim Turki,. Selanjutnya sejak tahun 1984 Turki telah membuat 24 serangan di Irak terhadap PKK dan sebagian besar dengan bantuan Amerika Serikat, Irak, dan partai politik Kurdi di Irak, tetapi mereka tidak pernah berhasil menyelesaikan masalah Kurdi atau PKK di Turki. Amerika Serikat dengan bantuannya, telah menangkap Abdullah Ocalan pendiri dan presiden PKK pada bulan Februari 1999 di Kenya, mungkin melanggar Hukum Internasional, dan menyerahkan ke pemerintah Turki.

Kondisi domestik Turki inilah yang kurang sesuai dengan aspek politik dari Kriteria Kopenhagen. karena adanya masalah dalam hal penghormatan terhadap HAM dan perlindungan terhadap minoritas. Misalnya, Cara penanganan pemerintah Turki terhadap pemberontakansuku Kurdi di Turki Tenggara yang oleh Uni Eropa dianggap kurang sesuai dengan prinsip tersebut. hal itu akan berpengaruh negatif terhadap prospek keanggotaan Turki dalamUni Eropa. Selain itu, secara teoritis terdapat perbedaan yang jauh antara karakteristik dasar sistem politik Turki dengan karakteristik dasar negara-negara Uni Eropa.

Setelah dasawarsa penuh konflik dan kebijakan represif, Turki tampak akan mengambil langkah-langkah penting untuk memulai sebuah prakarsa damai guna memecahkan masalah kerusuhan yang telah lama terjadi di tengah warga Kurdi di negaranya. Selain itu, Turki harus melampaui upaya-upaya yang pernah dilakukan dan benar-benar melibatkan warga Kurdi dalam prosesnya. Turki telah mencoba mengukuhkan diri sebagai sebuah negara besar dan mediator di kawasan Timur-Tengah, melalui berbagai prakarsa seperti memfasilitasi dialog tak langsung antara Israel dan Syria. Munculnya Turki, yang kini anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB, telah mendorong negara ini lebih banyak bicara mengenai peristiwa-peristiwa internasional.
Namun meningkatnya kemunculan dalam panggung internasional juga telah menarik perhatian orang pada masalah-masalah dalam negeri Turki, khususnya konflik dengan penduduk Kurdi, yang mencapai 20 persen dari total penduduk negara ini. Situasi di wilayah tenggara yang didominasi suku Kurdi memang jauh lebih baik ketimbang pada masa 1980-an dan 1990-an ketika konflik dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) menjadikan daerah ini semacam zona perang. Namun masih ada masalah-masalah penting. Para politisi Kurdi setempat masih mendapat kecaman bila berbicara dalam bahasa Kurdi pada acara resmi. Dan beberapa tahun belakangan, belasan pemuda Kurdi yang berunjuk rasa memprotes pemerintah telah dipenjara lantaran mendukung PKK. Meskipun partai berkuasa, Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) mempunyai anggota dari kalangan Kurdi, dan Partai Masyarakat Demokratik Kurdi (DTP) meraih 20 kursi dari 550 kursi parlemen, pada kenyataannya hanya ada sedikit ruang bagi aspirasi masyarakat Kurdi dalam struktur politik Turki sekarang.

Bagian keempat :
KESIMPULAN
a. Strategi Perdagangan bebas antara Timur dan Barat
Sebagai negara yang berada di antara perbatasan Asia dan Eropa, Turki merupakan negara yang sangat strategis yang bisa menjadi gerbang pembuka perdaganagan antara Timur-Tengah dan Uni Eropa. Sebagai negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, Turki tetap menjalin hubungan yang baik dengan negara-negara Timur-Trengah karena danaya ikatan ideologi yang menyatukan mereka. Namun, setelah perubahan sistem pemerintahan Turki yang cenderung mengasumsi Barat, menjadikan Turki mulai berbenah diri agar bisa diterima dan mengadakan kerjasama dengan negara-negara Uni Eropa.

Oleh Karena itu, Turki berusaha menjembatani antara Timur dan Barat. Dengan tetap menjalin hubungan yang baik dengan negara-negara Timur-Tengah dan juga tetap mengadakan kerjasama dengan negara-negara Uni Eropa. Hal ini terbukti menjadikan Turki sebagai negara yang memiliki peran yang penting baik bagi Timur-Tengah maupun Uni Eropa. Baik Timur-Tengah maupun Uni Eropa, membutuhkan penghubung yang dapat membantu negara mereka untuk lebih maju terutama bagi negara-negara Timur-Tengah.

1. Perdagangan dengan Uni Eropa
Masyarakat Ekonomi Eropa (EEC) mengadakan Perjanjian Asosiasi pada bulan Desember 1964. Turki dan Uni Eropa juga membentuk kesatuan pabean pada tahun 1995, dan pada tahun 1999 Dewan Eropa memberikan status negara kandidat untuk Turki. Aksesi negosiasi dengan Turki dibuka pada bulan Oktober 2005. Sejauh ini, negosiasi telah dibuka sebanyak 12 bab dari 33 bab yang diperlukan untuk pendaftaran. Tantangan utama ekonomi Turki yang sedang berlangsung adalah menyediakan kebutuhan dari suatu populasi. Meningkatkan standar hidup yang lazim di Eropa akan membutuhkan tingkat pertumbuhan PDB tinggi dan ekonomi pasar yang berfungsi dengan baik. Ini akan memerlukan lanjutan reformasi struktural yang mendorong baik investasi domestik dan asing.

Sebagai calon untuk keanggotaan di Uni Eropa, Turki yang bertujuan untuk mengadopsi sistem dasar Uni Eropa hukum nasional dan peraturan (acquis communataire tersebut) pada tahun 2014, berusaha menerapkan beberapa elemen dari peraturan yang telah ditetapkan Uni Eropa dengan biaya yang lebih mahal dan sulit (misalnya di bidang perlindungan lingkungan dan pertanian), adopsi yang dilakukan Turki ini merupakan salah satu strategi Turki untuk memberikan kontribusi yang signifikan untuk modernisasi ekonomi.
Uni Eropa membentuk Uni Pabean dengan Turki pada tahun 1995. Ruang lingkup Uni pabean meliputi perdagangan produk manufaktur antara Turki dan Uni Eropa, dan juga memerlukan penyelarasan oleh Turki dengan kebijakan Uni Eropa, seperti peraturan teknis produk, kompetisi, dan Hukum Kekayaan Intelektual. Perdagangan antara Uni Eropa dan Turki di bidang pertanian dan produk baja khusus diatur oleh perjanjian yang terpisah. Uni Pabean telah secara signifikan meningkatkan volume perdagangan antara Turki dan negara-negara anggota Uni Eropa. Saat ini, lebih dari separuh perdagangan Turki berasal dari Uni Eropa. perdagangan Turki dengan Uni Eropa hampir seimbang, defisit menjadi kurang dari € 8300000000, dan memiliki pangsa 13% dari total defisit perdagangan Turki. Pangsa ekspor ke Uni Eropa sedikit meningkat dari 56,0% di tahun 2006 menjadi 56,4% pada tahun 2007. Impor dari Uni Eropa sebagai bagian dari total impor menurun, dari 42,6% menjadi 40,4%, terutama disebabkan oleh meningkatnya impor tagihan untuk energi, yang hampir secara eksklusif Turki diimpor dari negara-negara non-Uni Eropa.

Investasi langsung asing (FDI) Uni Eropa di Turki telah mencapai hampir € 9 miliar di tahun 2007. Mereka melayani sekitar dua pertiga dari total aliran FDI di Turki dan jumlah mereka menjadi 3,5% dari PDB Turki. In the first quarter of 2008, the share of FDI flows from the EU fell further to 53%. Pada kuartal pertama 2008, pangsa FDI mengalir dari Uni Eropa jatuh lebih jauh sampai 53%. Industri impor utama Turki dari Uni Eropa adalah mesin, produk otomotif, bahan kimia, besi dan baja. Dan impor utama pertanian dari Uni Eropa adalah sereal. Sedangkan impor Uni Eropa dari Turki adalah tekstil dan kain, mesin, dan peralatan transportasi.

2. Perdagangan dengan Timur-Tengah
Turki, Libanon, Yordania dan Suriah, Pada hari Kamis tanggal 10 Juni 2010, sepakat untuk mendirikan zona perdagangan bebas, lengkap dengan rezim perjalanan bebas visa bagi warga negaranya, kata sebuah deklarasi bersama tersebut dikeluarkan di Istanbul, Turki. Empat negara akan membentuk sebuah dewan kerjasama untuk mengembangkan kemitraan strategis jangka panjang dan membuat zona pergerakan bebas barang dan orang-orang di antara negara-negara Timur-Tengah. Kesepakatan itu disetujui oleh para menteri luar negeri dari empat negara yang bertemu di sela-sela forum kerjasama Turki-Arab di Istanbul. Zona perdagangan bebas akan didasarkan pada "perjanjian bilateral yang ada dan praktek perdagangan bebas dan bebas visa" antara pihak-pihak, pernyataan mengatakan, menambahkan bahwa Turki dan Lebanon diminta untuk melengkapi pengaturan bilateral sebelum proses empat arah dapat maju.

Pemerintah berakar Islam yang diwakili oleh partai-partai politik di Turki yang berkuasa sejak 2002, telah secara signifikan meningkatkan hubungan dengan dunia Arab, yang sering diabaikan di masa lalu di tengah orientasi tradisional negara pro-Barat. Menteri Luar Negeri Ahmet Davutoglu menolak saran itu bahwa perkembangan hubungan Turki dengan tetangga di Timur mewakili sebuah pencarian alternatif untuk negara-negara yang kesulitan menawarkan untuk bergabung dengan Uni Eropa.

Kerjasama yang telah disepakati oleh Turki dan Negara-negara di Timur-Tengah adalah langkah awal untuk meningkatkan hubungan yang lebih baik lagi dengan negara-neagar Timur-Tengah. Ini merupakan strategi Turki untuk terus memiliki posisi yang berpengaruh bukan hanya di Uni Eropa, tapi jiga di Timur-Tengah.

b. Upaya Pembinaan Hubungan luar negeri yang lebih baik dengan Timur Tengah
Saat ini, Ada perkembangan yang cukup mencemaskan bagi negara-negara Eropa Barat dan sudah tentu Amerika Serikat. Pemerintahan Turki yang berada di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Recept Tayyip Erdogan dari Partai Aliansi Keadilan dan Pembangunan (AKP), telah mengambil keputusan penting dalam kebijakan luar negerinya: Menjalin persekutuan dengan negara-negara Islam. Pergeseran politik luar negeri Turki justru terjadi setelah pertemuan Erdogan dan Presiden Barrack Obama di Washington minggu lalu. Ketika Obama ingin memberikan sanksi kepada Iran akan program nuklirnya, Turki malah mengkritik secara keras kebijakan luar negeri Amerika yang menerapkan sanksi kepada Iran, dan menilai kebijakan sanksi kepada Iran tersebut tidak efektif. Karena dengan sanksi tersebut, justru memberi celah bagi para pelaku bisnis untuk melakukan transaksi bisnis melalui pasar gelap yang akan merugikan tidak saja bagi Iran, tapi juga Uni Eropa dan Amerika.

Sebenarnya sikap provokatif Erdogan kepada Amerika dan kebijakannya dalam menjalin hubungan bersahabat dengan Islam, sudah mulai terlihat sejak Partai AKP berkuasa pada 2002 lalu. Sejak itu, hubungan Turki kepada Azerbaijan yang nota bene negara Islam namun dianggap pro negara-negara barat dan Amerika karena berani melepaskan diri dari Rusia, mulai merenggang. Begitu juga kepada Georgia, Turki mulai memperlihatkan tanda-tanda yang mulai mengambil jarak dan tidak sedekat sebelumnya.

Semua itu dilakukan Turki karena pada skema besar politik luar negerinya, Turki memang sudah bertekad untuk menjauh dari negara-negara Eropa Barat. Sebaliknya malah mulai menjalin kerjasama dan hubungan yang semakin erat dengan beberapa negara yang dianggap anti barat seperti Sudan, Iran dan Syria. Bahkan kepada faksi Islam radikal Hamas di Palestina, Turki semakin memperlihatkan dukungannya secara terang-terangan. Dan bahkan menyatakan dirinya sebagai patron mereka. Sungguh hal ini merupakan kabar gembira bagi dunia Islam mengingat sejak Perang Dunia Kedua, Turki bisa dikatakan adalah sekutu Amerika Serikat dan negara-negara Eropa Barat. Sehingga dalam perang dingin Amerika-Soviet, Turki praktis berada dalam posisi pendukung Amerika dan Eropa Barat. Sehingga dengan sikapnya itu, Turki dianggap musuh oleh Iran dan Syria yang waktu itu merupakan elemen paling keras terhadap Amerika di Timur Tengah.

Saat ini, Turki terus berusaha mengembangkan hubungan yang baik dengan negara-negara Timur-Tengah. Turki telah menunjukan sikap kepeduliannya terhadap rakyat palestina dengan memberikan bantuan mengirimkan kapal Mavi Marmara yang membawa para relawan dan bantuan yang diperlukan rakyat Palestina khusunya di Gaza. Setelah adanya peristiwa penyerangan terhadap Mavi Marmara yang menyebabkan 8 warga kebangsaan Turki meninggal dunia oleh tentara Israel, menyebabkna hubungan Turki dengan Israel makin memburuk. Namun ini membuat hubungan Turki dengan negara-negara Timur-Tengah yang lainnya justru semakin membaik karena ketegasan Erdogan dalam menyingkapi tindakan Israel.

c. Upaya Turki dalam menyelesaikan masalah internal terkait dengan Hak Asasi Bangsa Kurdi yang dipermasalahkan Uni Eropa
Awal tahun ini, pemerintah meluncurkan stasiun televisi pemerintah pertama yang berbahasa Kurdi. Dan dalam beberapa bulan terakhir, Presiden Abdullah Gul dan Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan telah menandaskan bahwa sebuah prakarsa untuk secara serius menangani warga Kurdi tengah disiapkan. Menteri Dalam Negeri Turki, Besir Atalay juga mengatakan dalam sebuah konferensi pers 29 Juli lalu bahwa pemerintah tengah aktif menggodog sebuah rencana menyeluruh untuk meningkatkan hak-hak masyarakat Kurdi atas dasar demokratisasi, dan untuk memperluas ruang budaya mereka.

Ini bukan pertama kali Ankara mencoba memecahkan masalah Kurdi. Prakarsa-prakarsa yang dulu telah mencakup beragam paket pembangunan ekonomi—biasanya dengan dana tak memadai—untuk daerah tenggara yang sangat terbelakang, yang tertinggal dari daerah-daerah lain hampir dalam semua indikator taraf ekonomi. Namun, kali ini prakarsa pemerintah kelihatannya berbeda.

Ada beberapa langkah yang akan dilakukan Turki untuk menangani kasus Kurdi. Pertama, pemerintah tampak akan bicara mengenai sebuah paket komprehensif, yang meliputi hak-hak budaya, reformasi politik dan demokratisasi. Kedua, kemauan di balik prakarsa baru ini bukanlah karena tekanan dari luar, melainkan lantaran kemapanan politik dan militer sendiri. Ini tentu akan memudahkan pemerintah untuk memasarkan rencana tersebut kepada publik yang skeptis, yang sering kali diberi tahu bahwa tuntutan masyarakat Kurdi untuk mendapat lebih banyak hak, mengancam kesatuan nasional.

Barangkali faktor keberhasilan yang paling penting adalah kebutuhan untuk melibatkan berbagai unsur masyarakat Kurdi, seperti kelompok masyarakat sipil, dalam proses tersebut, dan untuk mempertimbangkan keluhan masyarakat Kurdi, termasuk tuntutan-tuntutan akan kekuasaan politik yang lebih luas bagi lembaga-lembaga perwakilan di daerah tenggara. Proses memulai prakarsa harus mencerminkan tujuannya: memberi penduduk Kurdi ruang budaya dan politik di Turki.


DAFTAR PUSTAKA

- A. Mughni, Syafiq. Sejarah Kebudayaan Islam di Turki.

- Lenczowski, George. Timur Tengah di kancah Dunia.

- Sjadzali, Munawir. Islam dan tata negara.

- Smith, Reus. Christian in Scott Burchill et al. 2009. Theoris of International Relation Fourth Edition.

- W. Mansbach, Richard & Kirsten I. Rafferty. 2008. Introduction to Global Politics. New York : Rourledge.

- Weidenfeld, Werner and Wolfgang wessels. Europe from A to Z. Guide to European Integration. Luxembourg : Office for official publications of the european communities. 1997.

- Baylis, John. Introduction to The International Politic.

- Keohane,Robert. Neoliberal Institutionalim,

- Jackson, Robert dan Georg Sorensen. Pengantar Studi Hubungan Internasional. Yogyakarta : Pustaka pelajar. 2009.

- Jill Steans, dan Lloyd Pettiford. Perspektif dan Tema.

- Dadang Hidayat “Prospek keanggotaan Turki dalam Uni Eropa”. Tesis tidak diterbitkan. Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, Bidang Ilmu Sosial. 1999.

- Ade Solihat : Kemalisme, Budaya dan Negara Turki http://www.fib.ui.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=91:kemalisme-budaya-dan-negara-turki&catid=39:artikel-ilmiah&Itemid=122&lang=in-ID. Diakses pada tanggal 12 Mei 2010.

- Dr Bülent Aras : Turkish-Iranian-Syrian Relations: Limits of Regional Politics in the Middle East. http://www.globalpolitician.com/2344-russia Diakses pada tanggal 4 Juni 2010.

- Dr Bülent Aras : Turki-Rusia Relations dan's geopolitik Eurasia. http://www.globalpolitician.com/2344-russia Diakses pada tanggal 4 Juni 2010.

- Prof Barry Rubin : Turkey And The Middle East: An Updated Assessment. http://www.globalpolitician.com/2344-russia Diakses pada tanggal 4 Juni 2010.

- Dr Bülent Aras : Turkey and Middle East Security. http://www.globalpolitician.com/2344-russia Diakses pada tanggal 4 Juni 2010.

- Professor Dr. Ramazan Gözen : German Chancellor's visit to Turkey (Angela Merkel held talks with President Gül and Prime Minister Erdoğan during her stay). http://www.trtarmenian.com/trtinternational/en/newsDetail. Diakses pada tanggal 4 Juni 2010.

- Yigal Schleifer : Angin perubahan dalam hubungan Turki-Kurdi. http://berita.kapanlagi.com/politik/internasional/turki-irak-kerja-sama-perangi-pemberontak-kurdistan-r5sbdrk.html Diakses pada tanggal 15 Juni 2010.

- Penulis : Tim Global Future Institute : Turki Kembali Ke Pangkuan Dunia Islam http://www.theglobal-review.com/content_detail.php?lang=id&id=1036&type=1 Diakses pada tanggal 12 Mei 2010.

- Andri Faisal, Pengamat dunia Islam: Hubungan Turki dan Israel yang Takkan Pernah Lagi Sama. http://www.eramuslim.com/berita/analisa/hubungan-turki-dan-israel-yang-takkan-pernah-lagi-sama.htm diakses pada tanggal 15 Juni 2010.

- Amed Demirhan : Hubungan Turki-Amerika. http://www.kurdishaspect.com/doc102907AD.html Diakses pada tanggal 15 Juni 2010.

- Tim Global Future Institute : Turki Kembali Ke Pangkuan Dunia Islam http://www.theglobal-review.com/content_detail.php?lang=id&id=1036&type=1 Diakses pada tanggal 12 Mei 2010.

- Central Daylight Time : Relationship Between Turkey and Germany Getting Well. http://www.turks.us/article.php?story=20080609074912660 Diakses pada tanggal 4 Juni 2010.

- Yon Machmudi, PhD : Kurdi: Bangsa Besar yang Termarjinalkan. staff.ui.ac.id/internal/070603201/publikasi/kurdi.doc. Diakses pada tanggal 4 Juni 2010.

- Erdogan : Ekonomi Turki Terbesar Keenam di Eropa. http://www.eramuslim.com/berita/dunia/erdogan-ekonomi-turki-terbesar-keenam-di-eropa.htm diakses pada tanggal 12 Mei 2010.

- Erdogan : Turki Adalah Poros Baru Stabilitas Timur Tengah. http://www.eramuslim.com/berita/dunia/erdogan-turki-adalah-poros-baru-stabilitas-timur-tengah.htm Diakses pada tanggal 12 Mei 2010.

- The Middle East: http://countrystudies.us/turkey/88.htm diakses pada tagnggal 12 Mei 2010.

- KNIGHTS OF VARTAN ARMENIAN RESEARCH CENTER Dearborn : FACT SHEET: ARMENIAN GENOCIDE. http://www.umd.umich.edu/dept/armenian/facts/genocide.html diakses pada tanggal 6 Juni 2010.

- hubungan Turki-Rusia 'telah mengalami perubahan' .http://www.news.az/articles/15430. Diakses pada tanggal 4 Juni 2010.

- Turkish-Russian Relations At A Level Of Strategic Partnership, Says Medvedev's Aide. Turkish-Russian Relations At A Level Of Strategic Partnership, Says Medvedev's Aide Diakses pada tanggal 4 Juni 2010

- Kemitraan Strategis. http://ukinturkey.fco.gov.uk/en/about-us/working-with-turkey/bilateral-relation/history-bilateral-relation. Diakses pada tanggal 4 Juni 2010.

- EU-Turkey relations. http://www.euractiv.com/en/enlargement/eu-turkey-relations/article-129678 Diakses pada tanggal 4 Juni 2010.

- Kurdistan – Turkey. http://www.globalsecurity.org/military/world/war/kurdistan-turkey.htm Diakses pada tanggal 6 Juni 2010.

- Amerika Serikat Tidak Memerangi Islam, Kata Obama http://tribunmanado.co.cc/tag/turki/ Diakses pada tanggal 15 Juni 2010.

- Republic of Turkey : http://www.state.gov/r/pa/ei/bgn/3432.htm Dikases pada tanggal 20 Juni 2010.

- Turki, Libanon, Yordania Dan Suriah Bentuk Zona Perdagangan Bebas : http://www.antaranews.com/berita/1276190390/turki-libanon-yordania-dan-suriah-bentuk-zona-perdagangan-bebas Diakses pada tanggal 19 Mei 2010.

- http://indonesian.irib.ir/index.php?option=com_content&task=view&id=16865&Itemid=48 Diakses pada tanggal 19 Mei 2010

- http://berita.kapanlagi.com/politik/internasional/turki-irak-kerja-sama-perangi-pemberontak-kurdistan-r5sbdrk.html

- Berita Suara Media. http://www.suaramedia.com/berita-dunia/timur-tengah/11591-kerjasama-turki--syiria-gusarkan-israel.html diakses pada tanggal 12 Mei 2010