Selasa, 01 Maret 2011

SEJARAH TERJADINYA PERANG DUNIA I

II. PEMBAHASAN

A.SEJARAH TERJADINYA PERANG DUNIA I
Di Eropa abad ke-19, penjajahan tersebar luas. Kekuatan bangsa Eropa seperti Inggris dan Prancis telah membangun kekuasaan penjajahan di keempat penjuru dunia. Jerman, yang telah membangun kesatuan politiknya lebih lama daripada negara-negara lain, bekerja keras untuk menjadi pelopor dalam perlombaan ini.

Pada awal abad ke-20, hubungan yang didasarkan pada kepentingan telah membagi Eropa menjadi dua kutub yang berlawanan. Inggris, Prancis, dan Rusia berada di satu pihak, dan Jerman beserta Kekaisaran Austria-Hungaria yang diperintah oleh keluarga Hapsburg asal Jerman berada di pihak lainnya. Ketegangan antara kedua kelompok ini semakin hari semakin meningkat, hingga akhirnya suatu pembunuhan pada tahun 1914 menjadi pemicu perang. Pangeran Franz Ferdinand, pewaris tahta Kekaisaran Austria-Hungaria, dibunuh oleh kaum nasionalis Serbia yang bernama Gavrilo Princip dengan aksi penembakan tepatnya pada tanggal 28 Juni 1914, yang berusaha menekan pengaruh kekaisaran tersebut di daerah Balkan. Ketika itu, Pangeran Franz Ferdinand bersama istrinya mengadakan kunjungan untuk melihat dari dekat latihan perang di daerah Bosnia. Ternyata latihan perang itu dianggap sebagai tantangan oleh pihak Serbia Raya.

Dalam kurun waktu yang amat singkat, hasutan setelah peristiwa ini menyeret seluruh benua Eropa ke dalam kancah peperangan. Pertama, Austria-Hungaria menyatakan perang kepada Serbia. Dan pada tanggal 1 Agustus 1914, Jerman mengumumkan perang dengan Rusia. Kemudian Rusia, sekutu abadi bangsa Serbia kemudian menyatakan perang terhadap Austria-Hungaria. Lalu satu demi satu negara Jerman, Inggris, dan Prancis, memasuki peperangan. Sumbu sudah dinyalakan. Kemudian pada tanggal 3 Agustus 1914 Perancis melancarkan serangan kepada Jerman. Begitu pula pada tanggal 14 Agustus 1914 Inggris menyerang Jerman. Dengan demikian perang segera berkobar ke seluruh wilayah Eropa. Bahkan sebelum perang dimulai, Dewan Jenderal Jerman telah membuat rencana dan memutuskan untuk menguasai Prancis melalui serangan mendadak. Untuk mencapai tujuan ini, orang-orang Jerman memasuki Belgia dan kemudian melintasi perbatasan memasuki Prancis. Menanggapi dengan cepat, pasukan Prancis menghentikan pasukan Jerman di tepi Sungai Marne dan memulai suatu serangan balik.

Maka terjadilah Perang yang disebut sebagai Perang Dunia I, yang juga dinamakan Perang Dunia Pertama, dan nama dalam bahasa Inggris adalah Great War, War of the Nations, dan War to End All Wars (Perang untuk Mengakhiri Semua Perang) adalah sebuah konflik dunia yang berlangsung dari 1914 hingga 1918.
Tidak pernah terjadi sebelumnya konflik sebesar ini, baik dari jumlah tentara yang dikerahkan dan dilibatkan, maupun jumlah korbannya. Senjata kimia digunakan untuk pertama kalinya, pemboman massal warga sipil dari udara dilakukan, dan banyak dari pembunuhan massal berskala besar pertama abad ini berlangsung saat perang ini. Empat dinasti, Habsburg, Romanov, Ottoman dan Hohenzollern, yang mempunyai akar kekuasaan yang sanagt kuat di dunia hingga zaman Perang Salib, seluruhnya jatuh setelah perang.

B. BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA PERANG DUNIA I
Perang Dunia I yang terjadi di Dunia pada dasarnya merupakan perang saudara di Eropa antara negara-negara kolonial. Adapun pecahnya dan terjadinya perang Dunia I disebabkan oleh beberapa faktor. Diantaranya adalah:

a). Kemajuan Industri; kemajuan industri di Eropa menimbulkan masalah baru dalam kehidupan masyarakat, baik dalam bidang ekonomi, politik, sosial dan budaya. Masingmasing negara berusaha untuk memajukan industri dalam negaranya, sehingga menimbulkan terjadinya persaingan diantara negara-negara Eropa.

b). Politik Kolonialisme dan Imperialisme; kemajuan industi yang dicapai itu mengakibatkan munculnya politik kolonialisme da imperialisme. Masing-masing negara berusaha untuk mendapatkan wilyah jajahannya.yang luas sebagai tempat pengambilan bahan mentah atau bahan baku, maupun sebagai tempat pemasaran hasil-hasil produksi industrinya serta sebagai tempat menanam modal.

c). Politik mencari kawan; keadaan fisik dan politik yang semakin tegang merupakan salah satu sebab yang mendorong negara-negara untuk mencari kawan dalam menghadapi lawan. Setipa negara merasa khawatir akan terjadinya perang secara tiba-tiba. Keadaan seerti ini mengakibatkan Eropa terjadi menjadi dua persekutuan atau blok, yaitu triple alliance tahun 1882 (Jerman, Austia-Hungaria, dan Italia) dan triple entente 1907 (Perancis, Inggris dan Rusia). Sedangkan negara-negara Eropa lainnya masuk dalam kedua persekutuan tersebut.

d). Perdamaian bersenjata; Pada mulanya memang tidak ada perang, tetapi suasana tetap tegang dan panas. Negara-negara Eropa yang menjadi dua blok tersebut saling curiga mencurigai dan khawatir kalau tiba-tiba pecah perang besar, sedangkan persaingan belum selesai. Maka masing-masing negara meningkatkan persenjataan dan tidak mau kalah dengan negara lainnya.

C. JALANNYA PERANG DUNIA I
Hampir semua negara yang ada di Eropa terlibat Perang Dunia I. Pihak-pihak yang terlibat dalam Perang Dunia II adalah sebagai berikut:
1. Pihak Sentral (blok Jerman) yang terdiri dari 4 negara yaitu Jerman, Turki, Bulgaria, Austria-Hongaria.
2. Pihak Sekutu (blok Perancis) yang terdiri dari 23 negara yang antara lain adalah Perancis, Rusia, Inggris, Italia, Amerika Serikat, serbia, Belgia, Rumania, Yunani, Portugal, Jepang dan lain-lain.

Pada mulanya Italia bersikap netral, namun tahun 1915 mengumumkan perang terhadap Austria. Begitu pula Amerika Serikat pada mulanya bersikap netral, namun pada tahun 1917 mengumumkan perang terhadap Jerman, karena Jerman melakukan perang laut tak terbatas, yang mengakibatkan kapal dagang Amerika Serikat ikut tenggelam.

Perang Dunia I yang melanda wilayah Eropa yang terbagi atas beberapa front atau wilayah peperangan, seperti:
1. Front Barat; Jerman di bawah pimpinan Jenderal Erich Friedrich Wilhem Ludendorff berhasil menduduki Belgia dan wilayah Perancis. Namun, Perancis berhasil memukul mundur Jerman di bawah pimpinan Jenderal Josep Jacques Cesaire Joffre dalam perang di tepi Sungai Marne. Dengan kekalahannya itu Jerman mengumumkan perang parit di Verdum. Jerman mengerahkan pasukannya secara besar-besaran, namun dapat dipukul mundur oleh Marsekal Ferdinand Foch dari Perancis
2. Front Timur; Jerman berhasil memukul Rusia di dekat danau Masuri dan dalam pertempuran itu terkenal Marsekal Vonhindenburg, Ludendorff, dan Von Mackensen dari Jerman. Akan tetapi akhirnya, antara Rusia dengan Jerman membuat perjanjian perdamaian di Brest Litowsk.
3. Front Italia; Italia berhasil dikalahkan oleh Jerman
4. Front balkan; Pada mulanya Jerman di bawah Von Mackensens mengalami kemenangan, sedangkan Rumania dan Serbia menyerah terlebih dahulu kepada Jerman, karena pasukannya terlalu lemah dalam menghadapi Jerman. Inggris menyerang dardanellla, tetapi dalam pertempuran di Gallipoli, Inggris berhasil dikalahkan oleh Turki (di pimpin oleh Mustafa Kemal Pasha). Akhirnya Inggris mundur dari Turki ke Yunani. Inggris menghantam Bulgaria dan menyerah tahun 1918. Kemudian Turki diserang oleh Inggris di daerah Arabia, Palestina, dan Irak. Turki menyerah pada tahun 1918.
5. Front laut; Perang ini terjadi di Jutland antara pihak Inggris dengan Jerman. Namun tidak ada pemenang dalam peperangan ini. Sehingga Inggris mengadakan blokade-blokade terhadap pasukan Jerman. Maka terjadilah perang kapal selam. Jerman mengumumkan perang kapal selam tak terbatas. Semua kapal yang dianggap musuh oleh Jerman di tembak, termasuk kapal dagang Amerika Serikat juga ditenggelamkan oleh pasukan Jerman. Akhirnya, Amerika Serikat mengumumkan perang kepada Jerman pada tahun 1917. Bantuan material maupu financial Amerika Serikat tetap mengalir ke Eropa, menyebabkan Jerman semakin terdesak dan akhirnya kalah.

D. STRATEGI PERANG PADA PERANG DUNIA I
Perang Dunia 1 menjadi terkenal dengan peperangan parit perlindungannya, Perang parit menjadi strategi utama Perang Dunia I. Selama beberapa tahun berikutnya, bisa dikatakan para serdadu hidup dalam parit-parit ini. Kehidupan di sana sangat sulit. Di mana sejumlah besar tentara dibatasi geraknya di parit-parit perlindungan dan hanya bisa bergerak sedikit karena pertahanan yang ketat. Ini terutama dialami tentara dari front Barat yaitu Jerman.

Lebih dari 9 juta jiwa meninggal di medan perang, dan hampir sebanyak itu juga jumlah warga sipil yang meninggal akibat kekurangan makanan, kelaparan, pembunuhan massal, dan terlibat secara tak sengaja dalam suatu pertempuran. Para prajurit hidup dalam ancaman terus-menerus dibom, dan mereka tak henti-hentinya menghadapi ketakutan dan ketegangan yang luar biasa. Mayat mereka yang telah tewas terpaksa dibiarkan di tempat-tempat ini, dan para serdadu harus tidur di samping mayat-mayat tersebut. Bila turun hujan, parit-parit itu dibanjiri lumpur.

Di awal tahun 1916, Jerman mengembangkan rencana baru untuk mendobrak garis barat. Rencana mereka adalah secara mendadak menyerang kota Verdun, yang dianggap sebagai kebanggaan orang Prancis. Tujuan penyerangan ini bukanlah memenangkan perang, melainkan menimbulkan kerugian yang besar di pihak Tentara Prancis sehingga melemahkan perlawanan mereka. Kepala staf Jerman Falkenhayn memperkirakan bahwa setiap satu serdadu Jerman saja dapat membunuh tiga orang serdadu Prancis.

Serangan Jerman pertama kali dimulai pada tanggal 21 Febuari. Para pemimpin Jerman memerintahkan serdadunya untuk "keluar dari parit mereka," namun tiap serdadu yang melakukannya justru telah tewas atau sekarat dalam sekitar tiga menit. Meskipun penyerangan berlangsung tanpa henti selama berbulan-bulan, Jerman gagal menduduki Verdun. Secara keseluruhan, kedua pihak kehilangan sekitar satu juta serdadu. Dan dengan pengorbanan itu, garis depan hanya berhasil maju sekitar 12 kilometer. Satu juta orang mati demi selusin kilometer.

Inggris membalas serangan Jerman di Verdun dengan Pertempuran Somme. Pabrik-pabrik di Inggris membuat ratusan ribu selongsong meriam. Rencana Jendral Douglas Haig mendorong Pasukan Inggris untuk menghujani dengan pengeboman terus-menerus selama seminggu penuh, yang diikuti dengan serangan infanteri. Dia yakin mereka akan maju sejauh 14 kilometer di hari pertama saja dan kemudian menghancurkan semua garis pertahanan Jerman dalam satu minggu.

Serangan balik kepada Jerman yang dilancarkan Negara Inggris dimulai pada tanggal 1 Juni. Pasukan meriam Inggris menggempur pertahanan Jerman selama seminggu tanpa henti. Di akhir minggu tersebut, para perwira Inggris memerintahkan serdadunya memanjat keluar dari parit. Namun, selama pengeboman tersebut para serdadu Jerman berlindung dengan rapat di kedalaman parit persembunyian mereka sehingga tidak terlumpuhkan dan menggagalkan rencana Inggris. Begitu serdadu Inggris bergerak melintasi garis depan, serdadu Jerman muncul menyerang mereka dengan senapan mesinnya. Sejumlah total 20.000 serdadu Inggris tewas dalam beberapa jam pertama perang tersebut. Di dalam kegelapan malam itu, daerah di antara dua garis pertempuran penuh dengan puluhan ribu mayat dan juga serdadu yang terluka, dan banyak tentara perang yang mencoba merangkak mundur.

Pertempuran Somme tidak berlangsung dua minggu seperti yang direncanakan Jendral Haig, melainkan lima bulan. Bulan-bulan ini tidak lebih daripada pembantaian. Para jendral bertubi-tubi mengirimkan gelombang demi gelombang serdadu mereka menuju kematian yang telah pasti. Di akhir pertempuran, kedua belah pihak secara keseluruhan telah kehilangan 900.000 prajuritnya. Dan untuk ini, garis depan bergeser hanya 11 kilometer. Para serdadu ini dikorbankan demi 11 kilometer saja.
Kedua belah pihak melakukan lebih banyak serangan selama berlangsungnya Perang Dunia I. Dan setiap serangan menjadi pembantaian diri sendiri. Di kota vInpres di Belgia saja, berlangsung tiga pertempuran. Setengah juta serdadu tewas dalam pertempuran tersebut. Setiap serangan berakibat sama, ribuan nyawa melayang hanya untuk maju beberapa kilometer saja.


E. AKHIR PERANG DUNIA I
Blokade-blokade musuh yang sangat ketat ditambah dengan kekalahan Jerman, menyebabkan kehidupan rakyat Jerman semakin susah. Keadaan Jerman seperti ini menimbulkan gerakan dari kaum komunis (spartacis) yang hendak menggulingkan pemerintahan. Jerman menghadapi serangan dua kali sekaligus, yaitu serangan dari pihak sekutu dan pemberontakan dari kaum komunis. Karena serangan itu, Jerman terpaksa menyerah pada tanggal 11 November 1918. Hitler mengatakan bahwa gerakan spartacis merupakan tusukan pisau dari belakang puggung Jerman, yang menyebabkan kaisar Wilhem II turun tahta dan pemerintahan dipegang oleh Elbert (beraliran sosialis). Akhirnya Jerman dijadikan republik dan selanjutnya menyerah kepada pihak sekutu.

Sementara itu, di Austria timbul pemberontakan-pemberontakan yang dilakukan oleh kaum komunis dan kaum slavia, yang mengakibatkan kaisar Karl (pengganti kaisar Frans Joseph II) terpaksa turun tahta tahun 1918 sehingga Austria-Hungaria menjadi republik.
Setelah Perang Dunia I berakhir, baik negara-negara yang menang maupun negara-negara yang kalah perang, sibuk mengadakan perjanjian-perjanjian perdamaian. Diantara perjanjian perdamaian tersebut adalah seperti:
1. Perjanjian Versailles (28 Juni 1918) antara pihak Jerman dan sekutu, yang isinya adalah:
a. Jerman menyerahkan Alsace-Lorraine kepada Perancis dan Eupen-Malmedy kepada Belgia.
b. Danzig dan sekitarnya menjadi kota merdeka di bawah LBB.
c. Jerman kehilangan semua tanah jajahannya yang diambil oleh Inggris, Perancis dan Jepang.
d. Jerman harus membayar ganti rugi perang sebesar 132 Milyar Mark emas.
e. Angkatan perang Jerman diperkecil
f. Kapal perang maupun kapal dagang Jerman diambil alih oleh Inggris. Daerah Jerman sebelah barat Sungai Rhijn (Rhein) diduduki oleh sekutu selama 15 tahun.
g. Daerah Saar diperintah oleh LBB selama 15 tahun.

Dalam perjanjian Versailles itu peranannya dipegang oleh Woordrow Wilson (presiden USA), Georges Clemenceau (Perancis), Lloyd George (Inggris) dan Vittorio Orlando (Italia). Keempat orang ini dikenal sebagai The Big Four.

2. Perjanjian St. Germain (10 November 1919) antara sekutu dengan Austria yang isinya antara lain :
a. Tidak diperkenankan adanya gabungan Jerman_austria.
b. Austria harus menyerahkan daerah Tirol Selatan dan Istria kepada Italia, serta Bohemia dan Moravia kepada Cekoslowakia.

3. Perjanjian Neuilly (27 November 1919) antara pihak sekutu dengan Bulgaria yang isisnya adalah Bulgaria menyerahkan daerah pantai Aegia kepada Yunani.

4. Perjanjian Trianon (4 Juni 1920) Antara sekutu dengan Hungaria yang isinya antara lain :
a. Daerah Hungaria diperkecil.
b. Keluarga Hapsburg tidak boleh menjadi raja di Austria-Hungaria.

5. Perjanjian Serves (20 Agustus 1920) antara sekutu dengan Turki yang isisnya antara lain:
a. Daerah Turki diperkecil dan hanya tinggal di Konstantinopel dan sekitarnya.
b. Daerah yang penduduknya bukan orang Turki harus dilepaskan.
c. Smyrna dan Thracia didudukji oleh Yunani.,
d. Dardanella, laut Marmora, Selat Bosporus harus dibuka untuk kapal-kapal dari semua bangsa.
e. Armenia diberi status merdeka.
f. Kurdi merdeka.

Perjanjian Serves dipandang sangat menghina Turki, maka timbullah pemberontakan dari kaum nasionalis turki dibawah pimpinan Musthofa Kemal Pasha. Turki dijadikan republik dengan Musthofa Kemal Pasha sebagai presidennya. Ia tidak mengakui perjanjian Serves, sehingga sekutu menyerang Turki. Tetapi Turki dapat mempertahankan diri. Selanjutnya Turki dapat memukul mundur Yunani dari daerah Smyrna (dekat kota Ankara) dan kemudian dibuatlah perjanjian Lausanne (24 Juli 1923) antara pihak sekutu dengan Turki. Perjanjian ini sebagai pengganti perjanjian Serves yang isisnya antara lain :
a. Thracia Timur kembali pada Turki.
b. Turki melepas daerah yang penduduknya bukan bangsa Turki seperti Arabia Merdeka dan Libya yang diambil Italia. Mesir, Palestian, Irak dan Cyprus diambil Inggris. Syiria dan Lebanon yang diambil Perancis.
c. Semua hak ekstra dan teritorial dari bangsa asing dihapuskan.
d. Turki tidak usah membayar kerugian perang.
e. Turki tidak usah mengurangi angkatan perangnya.
f. Turki harus melindungi minoriteit-nya

F. AKIBAT PERANG DUNIA I
Perang Dunia I banyak membawa perubahan dan kehancuran baik bagi negara-negara yang menang maupuun negara yang kalah. Perubahan tersebut terutama terjadi pada sektor politik, sosial dan budaya. Terjadinya perubahan-perubahan dalam masalah teritorial menyebabkan empat besar kerajaan tenggelam dan lahirlah negara-negara baru. Diantaranya adalah Polandia, Finlandia, Cekoslowakia, Yugoslavia, Hungaria, Mesir, Irak, Arabia, Syiria, Lebanon dan lain-lain. Danziq dinyatakan sebagai kota merdeka di bawah LBB, Alsace-Lorraine menjadi bagian Perancis, Eupen-Malmedy masuk Belgia dan semua daerah jajahan Jerman dijadikan wilayah Inggris, Perancis, Jepang dan Austria.

Kemudian muncul sistem baru yang disebut Demokrasi. Namun sistem Demokrasi itu tidak bisa mengatasi permasalahan baik politis maupun ekonomis, sehingga menimbulkan diktatorisme. Adapun gerakan-gerakan yang bersifat diktator diantaranya Fasisme Mussolini (Italia), Nazi Hitler (Jerman), Nasionalisme Etatisme (Turki) dan Diktator Ploretariat (Rusia).

Egoisme ekonomi mendominasi dalam usaha menetapkan perjanjian perdamaian setelah Perang Dunia I, di mana negara-negara yang yang menang dalam peperangan saling berebut dalam meminta ganti rugi. Di Eropa, negara-negara yang terlibat perang mengalami kerugian dan ekonomi. kerusakan dalam bidang perekonomian, industri, pertanian, pertambangan dan Lain-lain. Hal ini menyebabkan keadaan ekonomi Eropa semakin bertambah suram, sehingga timbul faham-faham politik. Diantaranya Komunisme (Rusia), Fasisme (Italia), Nazi (Jerman) dan Etatisme (Turki).

Kehancuran ekonomi ini bukan hanya melanda negara-negara Eropa yang terlibat dalam Perang Dunia I, tetapi juga negara-negara yang berada di luar wilayah Eropa. Terutama negara-negara produsen (Amerika Serikat, Brasil dan Kanada) dan juga negara-negara jajahan bangsa Barat.

Kehancuran akibat Perang Dunia I berpengaruh juga dalam bidang sosial di masyarakat Eropa, sehingga menjadi masalah utama bagi setiap negara-negara Eropa pada saat itu. Adapun akibat kehancuran itu adalah masyarakat kehilangan tem[at tinggal dan tempat kerja.


KESIMPULAN
Kekalahan Jerman dalam perang ini dan kegagalan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang masih menggantung yang telah menjadi sebab terjadinya Perang Dunia I akan menjadi dasar kebangkitan Nazi, dan dengan itu pecahnya Perang Dunia II pada 1939. Ia juga menjadi dasar bagi peperangan bentuk baru yang sangat bergantung kepada teknologi, dan akan melibatkan non-militer dalam perang seperti yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Sebab Khusus Perang Dunia I Tahun 1914 tentara Austria mengadakan latihan perang di Bosnia. Bagi Serbia latihan perang tersebut merupakan tindakan provokatif atau tantangan, karena Serbia ingin menguasai Bosnia Herzegowna sebagai akibatnya putra mahkota Australia, yaitu Frans Ferdinand yang mengunjungi latihan perang tersebut dibunuh Jerman untuk mengumumkan perang kepada Rusia tgl 1 Agustus 1914, karena Rusia mendukung Serbia. dan tgl 3 Agustus 1914 Jerman mengumumkan perang kepada lagi terhadap Jerman tgl 4 Agustus 1914.

Adapun Sebab umum perang dunia I adalah:
a. Adanya pertentangan antara negara-negara eropa seperti antara Jerman dengan Perancis, Jerman dengan Inggris dan Jerman dengan Rusia. Penyebab pertentangan antara Jerman dengan Perancis karena Perancis ingin melakukan politik kevanche, Perancis balas dendam terhadap Jerman atas kekalahannya pada perang tahun 1870-1871. Sedangkan pertentangan antara Jerman dengan Inggris karena Inggris merasa tersaingi oleh Jerman dalam bidang Industri, daerah jajahan dan pembangunan Angkatan Laut yang dilakukan oleh Jerman. Untuk penyebab pertentangan Jerman dan Rusia karena Jerman dianggap menghalangi Politik Air Hangat Rusia yang akan menerobos ke laut tengah.

b. Adanya politik persekutuan atau System of Alliances politik persekutuan tersebut terbentuk karena masing-masing negara di Eropa merasa terancam oleh negara tertentu sehingga membentuk persekutuan yang memputai kesepakatan apabila salah satu anggota persekutuan diserang, maka anggota yang lain harus membantuinya. Politik persekutuan yang terbentuk adalah TRIPLE ALLIANTIE tahun 1882 dengan anggotanya Jerman Austria dan Italia, sedangkan persekutuan yang lain adalah TRIPLE ENTENE tahun 1907 yang beranggotakan Inggris, Rusia dan Perancis.
c. Perlombaan senjata yang timbul akibat adanya alliansi masing-masing negara saling curiga mencurigai dan saling mempersenjatai diri.

Perang Dunia I telah membuat bangsa-bangsa di dunia, terutama masyarakat yang menjadi korban dan masyarakat yang menyaksikan perang, mengalami perasaan trauma dan ketakutan dari perang besar tersebut. Karena setiap mata terbuka dalam menyaksikan perang tersebut. Sehingga banyak masyarakat yang mengalami depresi dan ketakutan yang berkepanjangan.

5 komentar:

  1. Kerenn.. tapi apa yg dimaksud dngn hak ekstra dan minoriteit pada perjanjian Lausanne?

    BalasHapus
  2. Perjanjian lausanne na mana ?

    BalasHapus
  3. benny : Makasih... :)
    Itu perlu pendalaman lebih mengenai hak ekstra dan minrtas dalam perjanjian Lausanne. ^^

    BalasHapus

Add your Comment now...
Thank you. ^_^