Sabtu, 12 Februari 2011

ANALISIS KONFLIK ANTARA ISRAEL DAN PALESTINA MENURUT PANDANGAN NEO REALISME.

Israel menyerbu kapal kemanusiaan Mavi Marmara yang membawa bantuan untuk warga Gaza. Tentara Israel menyerang kapal tersebut pada shubuh waktu setempat tanggal 31 Mei 2010, sekitar 70 mil di laut lepas pantai Gaza. Ini menambah daftar kejahatan kemanusiaan yang dilakukan Israel yang berkaitan dengan rakyat Palestina terutama di Gaza. Meski banyak Negara yang mengecam aksi kejahatan yang dilakukan oleh Israel dan tentaranya, sulit sekali untuk menyeret Israel ke Mahkamah Internasional. Essay ini akan menjelaskan tentang pandangan kaum neo-realis mengenai konflik ini, Argumen saya bahwa Neo realisme adalah pendekatan yang tidak efektif untuk memeperjuangkan isu keadilan bagi rakyat Palestina.

Untuk mengetahui akar masalah yang menyebabkan konflik Palestina-Israel, kita dapat melihat dari latar belakang dan perkembangan sejarah konflik Isreal-Palestina secara umum. Pertama ; perebutan wilayah yang diawali dengan disepakatinya Deklarasi Balfour tanggal 2 Nopember 1917, yang isi pokoknya adalah pengakuan Inggris atas eksistensi Yahudi di dunia dan persetujuan berdirinya Negara Israel, karena saat itu Palestina berada dibawah protektorat Inggris. Sehingga bangsa Yahudi berani memproklamirkan berdirinya Negara Israel pada tanggal 14 Mei 1948. Kedua ; Penindasan yang dilakukan Israel kepada rakyat palestina yang terus-menerus berlangsung dan kependudukan Israel yang berkepanjangan atas wilayah Palestina, menyebabkan lahirnya protes keras dan tindakan anarkis rakyat Palestina, sehingga terbentuklah organisasi perlawanan yang dipelopori oleh Al-Fatah yang dipimpin Yasser Arafat tahun 1957 untuk melakukan tindakan perlawanan atas serangan Israel terhadap rakyat palestina. Aksi perlawanan ini dipelopori oleh para remaja dan pemuda dan pada puncaknya terjadilah pemberontakan di tepi Barat dan di jalur Gaza pada bulan Desember 1987 yang disebut Intifadah. Intifadah ini sudah terjadi dua kali, yang kedua adalah Intifadah Al-Aqso pada 28 September 2000. Namun, belum ada tanda-tanda sedikitpun rakyat palestina di daerah yang dikuasai Israel itu mau menyerah.

Sebelum menganalisa kasus ini, perlu diketahui asumsi utama dari Neo Realisme, Asumsi utama Neo Realisme adalah anarki internasional yang membentuk perilaku Negara-negara. Neo Realis menganggap bahwa perhatian utama Negara-negara adalah keamanan dan kelangsungan hidup. Kondisi internasional yang anarki ini berarti kedudukan Negara-negara dalam sistem internasional sejajar, sebab tidak ada yang memiliki kewenangan untuk mengatur hubungan antar Negara-negara. Maka, untuk mencegah suatu Negara mendominasi sistem internasional karena pengejaran kepentingan nasionalnya, Neo Realisme menjadikan Balance of Power sebagai solusinya. Tujuan utama Balance of Power bukanlah untuk menjaga perdamaian, tetapi untuk melindungi keamanan dari Negara-negara besar (kuat), agar tetap bisa bertahan dalam sistem internasional yang anarki. Namun, Jika suatu negara merasa terancam akan keamanan negaranya, maka negara akan berusaha bertahan bahkan dengan cara perang. Sehingga terkadang Neo Realisme acap kali mengabaikan Moralitas ketika suatu Negara lebih mementingkan national Interestnya.

Ketika menganalisa kasus kejahatan perang yang dilakukan Israel terhadap bangsa Palestina dari sudut pandang kaum Neo Realisme, Setidaknya ada dua kontribusi utama Neo Realis terhadap kasus ini, Pertama, Neo Realisme membantu menjelaskan negara sebagai penyebab konflik di Palestina. Karena dalam Neo Realisme fokus utamanya adalah negara sebagai aktor utama, jadi dapat dikatakan bahwa konflik yang terjadi antara Palestina-Israel adalah hasil interaksi negara-negara tersebut dalam mengejar kepentingan nasionalnya masing-masing. National interest Israel adalah untuk memperluas wilayah dan membangun pemukiman yang lebih luas bagi bangsa Yahudi di wilayah palestina di daerah Yudea, Samaria dan Gaza. 

Selain itu, Isarel terus berusaha menjaga daerah Jerussalem terutama disekitar masjid Al-Aqso yang dikuasai Israel sejak tahun 1967, karena mereka tidak ingin tempat suci yang selama ini disebut Temple Mount di ambil alih sepenuhnya orang warga Palestina. Alasan kuatnya karena pendapat dasar Zionis bahwa “Palestina adalah tanah Allah yang dijanjikan untuk orang-orang Yahudi”. Sedangkan National Interest Palestina adalah berusaha untuk merebut kembali kota Yerussalem dan bertekad untuk menjadikan Yerussalem sebagai ibukota negara Palestina yang mereka sebut sebagai Al-Haram As-Sharif. Karena Dalam tradisi Islam, tempat ini diidentifikasi sebagai "tempat kudus" yaitu ketika Nabi Muhammad melakukan Perjalanan Malam Dari Masjidil Haram Di Mekkah Ke Masjid Al-Aqso kemudian ke Tahta Allah di Sidratul Muntaha (Qur'an Surah Al -Isra '17:1). Selain itu Al-Haram As-Syarif adalah tempat paling suci ketiga dalam Islam setelah Ka'bah di Mekah dan Mesjid Nabawi di Madinah. Ini menunjukkan adanya kepentingan nasional yang ingin dicapai masing-masing negara yang saling bertentangan, yang pada akhirnya menyebabkan konflik.

Kedua ; Neo Realisme berkontribusi dalam menganalisa Balance Of Power (BOP). Balance of Power dalam hubungan internasional adalah suatu keseimbangan kekuasaan yang digunakan untuk mencegah salah satu pihak dari suatu negara yang memaksakan kehendaknya atau mengganggu kepentingan negara lain. BOP diperlukan untuk menjaga eksistensi suatu Negara agar tetap bisa bertahan dalam sistem internasional yang anarki. Negara yang lebih kuat, akan lebih mudah mendapatkan kepentingan nasionalnya. Dalam konflik ini, Yang menjadi masalah adalah Balance of Power dalam satu wilayah yang tidak equal, yaitu Perimbangan kekuatan antara Israel dan palestina tidak seimbang. Hal ini bisa dilihat dari kekuatan militer yang dimiliki Israel dan Palestina. Terlihat power yang dimiliki Israel jauh lebih kuat dibandingkan dengan Palestina. Oleh karena itu, satu-satunya cara Neo-Realisme untuk menghentikan power Israel terhadap Palestina adalah merubah BOP agar dapat menguntungkan Palestina. Ini berarti, perlu ada bantuan dan tambahan militer dari pendukung Palestina untuk dapat mengimbangi power Israel. Jika Israel terus membangun kekuatan militernya tanpa ditandingi oleh militer Palestina, konflik ini akan terus memberi keuntungan bagi Israel.

Selain kontribusi Neo Realisme dalam menganalisa isu Palestina-Israel di atas, terdapat setidaknya tiga kelemahan pendekatan ini. Pertama, teori Neo Realisme terlalu buta terhadap dinamika politik domestik. Sebagaimana salah satu asumsi utamanya, negara dianggap sebagai aktor yang uniter dan tidak terpecah belah. Asumsi ini menyulitkan Neo Realisme untuk menganalisa konflik ini. Dalam konflik ini, bukan hanya negara yang berperan penting. Tapi peran aktor non-state juga sangatlah penting, seperti Fatah dan Hamas yang terus berusaha memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Banyak dari pemuda-pemuda Palestina yang membentuk kelompok-kelompok nasionalis yang ditujukan untuk merebut kembali Palestina. Beberapa diantara kelompok itu menjadi fedayeen, dan para pejuang kemerdekaan. Dalam tujuh tahun pertama dari keberadaan negara Israel, 1.300 orang Israel terbunuh dalam serbuan orang-orang Palestina. Akor non-State tidak bisa dianggap tidak berperan dalam konflik ini, karena jika organisasi-organisasi tersebut tidak ada, tidak ada perjuangan untuk melakukan perlawanan terhadap Israel yang jauh lebih unggul dalam persenjataan dibandingkan dengan Palestina.

Konsekuensi lain dari karakter state-centric Neo Realisme adalah terabaikannya kepentingan masyarakat sipil. Padahal korban utama dalam konflik ini adalah rakyat sipil. Terlebih saat serangan Israel ke Jalur Gazza pada Januari 2009, jumlah korban agresi militer Israel ke Jalur Gaza kebanyakan adalah warga sipil. Data dari Palestinian Centre for Human Rights menyebutkan, dari 1.434 warga Gaza yang gugur syahid setelah serangan Isreal ke jalur Gazza pada januari 2009, 960 orang adalah warga sipil Palestina, 235 pejuang dan 239 aparat kepolisian dan korban luka mencapai 5.000 orang. Sedangkan konflik yang terjadi antara pemuda dan Tentara Israel tidak ada korban meninggal 12 orang pemuda Palestina ditahan oleh tentara Israel, dan beberapa orang luka-luka. Hal ini menunjukan bahwa Israel telah bertindak secara tidak manusiawi, dan telah melakukan pelanggaran HAM. Neo-Realis hanya membahas kepentingan Negara sebagai nation d’etre dalam Hubungan Internasional. kekuasaannya dan mementingkan National Interest daripada Morality dan kemanusiaan. Dengan kata lain, pendekatan ini tidak memiliki perangkat analisa untuk membela rakyat yang lemah. Teori ini justru cenderung menjadi alat untuk membela yang kuat.

Kelemahan lain dari Neo Realisme adalah pendekatan Neo Realisme tidak bisa mengidentifiksi isu pertentangan ideologi antara kedua negara. Konflik antara keduanya direduksi hanya menjadi masalah perang kepentingan. Padahal, ada iedologi yang juga berperang disini. Sejak dahulu, kondisi orang-orang Yahudi di dunia Islam menjadi sasaran diskriminasi dan kebencian. Kebencian pada Yahudi dalam Islam tertanam melalui ajaran Islam itu sendiri, Kebencian itu mendalam sekali karena dijustifikasi dengan ajaran agama. Menurut penafsiran Ibnu Katsir, bahwa dua frasa di ujung Surah al-Fatihah (Ghoiril maghdubi ‘alaihim walad-dallin) merujuk kepada orang Kristen dan Yahudi. Dua frasa itu adalah: “al-maghdub ‘alaihim” (orang-orang yang dibenci oleh Tuhan) dan “al-dallin” (orang-orang yang sesat). Orang yang dibenci Tuhan maksudnya, sebagaimana dijelaskan oleh Ibnu Katsir, adalah orang Yahudi, sementara orang-orang yang sesat adalah orang-orang Kristen. Sedangkan dalam ajaran Yahudi yang dibawa oleh Talmud mereka diajarkan untuk menjadi penipu, untuk membenci non-Yahudi dan untuk merencanakan penaklukan dunia. Yahudi ingin mendirikan negara yang mereka sebut Eretz Israel (Nama Palestina dalam bahasa Yahudi) yang telah diturunkan selama berabad-abad dari generasi ke generasi Yahudi sebagai tempat penziarah suci. Ketika Eretz Israel didiami oleh orang Palestina, maka orang Palestina itu disebut sebagai orang asing yang harus dikuasai atau dimusnahkan. Tak ada satupun warga Palestina yang boleh mendiami tanah “penebusan” gerakan Zionis. Inilah yang menyebabkan Israel tidak segan menyerang warga Palestina tanpa memandang usia dan keadaan fisik mereka.

Selain itu keonsekuensi lain adalah, dalam pandangan kaum Neo-Realis organisasi Internasional tidak memiliki kekuasaan yang bisa menguasai ataupun mengalahkan eksisitensi sebuah negara besar. Neo Realis memunculkan Amerika Serikat (AS) sebagai negara besar yang tidak tertandingi menyusul kehancuran Uni sofyet, dan mengurangi signifikasi Rusia dalam politik dunia. Peran AS sebagai kekuatan tertinggi sedikit menyerupai Inggris raya di abad ke-19. Amerika serikat berhasil menggabungkan sistem kekuatan besar, yaitu sebagai anggota permanen Dewan keamanan PBB yang memegang tanggung jawab utama dalam menjaga perdamain dan keamanan Internasional. PBB bisa dikatakan, hanya sebagai lembaga yang berada dibawah bayang-bayang AS, karena hampir semua keputusan yang diambil PBB harus mendapat persetujuan dari Amerika Serikat karena Amerika yang menguasai sistem internasional. Dominasi AS di PBB menyulitkan kebijakan yang tidak pro terhadap Israel karena AS adalah sekutu dekat Israel. Israel mendapat bantuan keuangan, bantuan militer, dan dukungan diplomatic dari Amerika. AS juga telah memberikan bantuan dana sekitar $ 3 miliar per tahun dalam bidang ekonomi, militer, dan bantuan penyelesaian pengungsi kepada Israel. Selain itu, kedekatan antara Israel-Amerika karena adanya lobi Yahudi di Kongres. Salah satu lobi Israel yang paling besar di Amerika adalah AIPAC (American-Israel Public Affairs Committee). Inilah faktor kuat yang menyebabkan Israel sulit untuk mendapat hukuman dari pengadilan Internasional dari PBB karena Israel memiliki hubungan yang sangat baik dengan Amerika.

Setalah diketahui kelebihan dan kelemahan Neo Realisme dalam menganalisa isu Palestina-Israel, dapat diambil kesimpulan bahwa teori ini merupakan teori yang berpihak pada negara yang kuat. Teori Neo-Realis tidak berguna bila ingin mencari solusi yang adil bagi rakyat Palestina. Jika dibandingkan antara Israel dan palestina, jelas Israel jauh lebih unggul. Bukan saja dari militernya, tapi juga politik luar negeri dengan kerjasama yang kuat dengan Amerika. Solusi yang adil untuk mengatasi konflik Israel dan palestina adalah tindakan tegas dari PBB terhadap Israel yang telah melakukan pelanggaran HAM atas rakyat palestina. Teori yang sebaiknya digunakan untuk membela rakyat Palestina adalah Teori yang fokus utamanya adalah hak-hak individual, salah satunya adalah jaminan keselamatan fisik dan kepemilikan manusia. Teori seperti ini akan mengecam pelanggaran HAM yang dilakukan oleh Israel demi terjaminnya keselamatan masyarakat.


DAFTAR PUSTAKA
- Abu Al-Fida Isma’il Bin Umar Bin Katsir Al-Qurosiyyi Ad-Dimasqi. Tafsir Ibnu Katsir (Surat Al-Fatihah ayat 7). Damaskus : darut-thoibah Linnasyri wat-Tawzii’. 774 H.
- Amstrong, Karen. Perang Suci. Jakarta : Serambi. 2007.

- Findley, Paul. Mereka Berani Bicara (Menggugat Dominasi Lobi yahudi). Bandung : Mizan. 1990.

- Jackson, Robert dan Georg Sorensen. Pengantar Studi Hubungan Internasional. Yogyakarta : Pustaka pelajar. 2009.

- Jill Steans, dan Lloyd Pettiford. Perspektif dan Tema. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. 2009.

- Muhammad Sholeh, Muhsin. Palestina : Sejarah, perkembangan dan konspirasi. Jakarta : Gema Insani Press. 2002.

- Pappe, Ilan. Pembersihan Etnis Palestina. Jakarta : Kompas Gramedia. 2009.

- Google scholar.http://jurnal.bl.ac.id/wp-content/uploads/2007/01/TRANS-v1-n2-artikel4-august2006.pdf, diakses tanggal 24 Mei 2009

- Google : http://www.suaramedia.com/berita-dunia/timur-tengah/5467-serukan-investigasi-kejahatan-militer-israel-selama-agresi-gaza.html diakses pada tanggal 23 Mei 2009

- Google : Konflik Israel-Palestina http://gazali.wordpress.com/2009/01/09/tentang-bangsa-yahudi-dan-konflik-palestina-israel/. Diakses pada tanggal 24 Mei 2009

- Google : Konflik Arab-Israel: Basic Facts Situs Web israel Sains and Teknologi (http://www.science.co.il/arab-israeli-conflict.asp) Diakses pada tanggal 24 Mei 2009.

- Google ”Sejarah Yahudi” : http://www.tragedipalestina.com/sejarah.html diakses pada tanggal 5 Mei 2010

- Google “Britannica Concise Encyclopedia” http://www.answers.com/topic/balance-of-power Diakses pada tanggal 5 Mei 2010.

- Google: Jewis Virtual Library. Fatah. http://www.jewishvirtuallibrary.org/jsource/Terrorism/Fatah.html diakses pada tanggal 5 januari 2010

- Google : Saingan Palestina: Fatah & Hamas http://news.bbc.co.uk/2/hi/middle_east/5016012.stm Diakses pada tanggal 5Mei 2010

- Google : AS-Israel http://www.jewishvirtuallibrary.org/jsource/US-Israel/roots_of_US-Israel.html diakses pada tanggal 5 Mei 2010.

- Google : Hubungan AS-Israel (http://www.policyalmanac.org/world/archive/crs_israeli-us_relations.shtml) diakses pada tanggal 5Mei 2010.

- Google :Radio dakta 107 FM Bekasi: http://pendengardakta.blogspot.com/2009/01/kekuatan-militer-Hamas-vs-israel-bak.html.

2 komentar:

Add your Comment now...
Thank you. ^_^